Artikel Kecil hamba Allah swt

Ilmu semakin digali semakin dalam pemahaman anda

Jumat, 11 Desember 2009

Kepemimpinan Nabi

PEMBAHASAN

A. Peradaban Arab Pra Islam
Bangsa Arab pra Islam pada dasarnya sudah merupakan suatu kominitas yang memiliki peradaban yang cukup maju. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya bangunan-bangunan bukti peradaban masa silam. Misalnya bangunan Ka’bah, seping dan piramida.
Bangsa Arab pra islam juga dikenal sebagai bangsa yang memiliki kemajuan ekonomi yang baik. Letak geografis yang strategis membuat islam mudah tersebar kewilayah jazirah Arab.

B. Masa Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.
I. Masa Kepemimpinan Nabi di Makkah
Nabi Muhammad saw seseorang yang membawa ajaraan ketauhidan yang dimana pada waktu itu di Makkah sudah memiliki kepercayaan sendiri, dan Nabi juga dianggap telah merusak keyakinan bangsa Arab yang pada umumnya telah menjadiakan ka’bah sebagai pusat peribadatan dan menjadikan berhala-berhala sebagai objek sembahan. Oleh karenanya bangsa Arab merasa keyakinannya terusik oleh ajaran yang di bawa Nabi Muhammad.
Dakwah Nabi pada saat itu dilakukan melalui dua cara yaitu, sembunyi-sembunyi dan terang-terangaan. Dakwah secara sembunyi-sembunyi ini dilakukan pada istrinya, Siti Khodijah, Ali bin Abi thalib, Zaid bin Haritsah (seorang budak yang dipelihara nabi), Abu Bakar (Orang tua yang dekat dengan nabi).
Dengan perantara Abu Bakar, banyak orang memeluk agama Islam antara lain ; Ustman bin Affan, Zubair bin Awwam, Saad bin Abi Waqqash, Abdurrahman bin Auf, Thalhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidillah bin Jarrah, Arqam bin Abil Arqam, dan beberapa penduduk Makkah lainnya dari kabilah Quraisy. Dengan pusat kegiatan dakwah ini dilakukan di rumah Arqam bin Abi Arqam al Makhzumi.
Sedangkan dakwah secara terang-terangan ini dilakukan secara terbuka, baik kepada penduduk Makkah maupun kepada penduduk lain yang datang ke Makkah untuk melakukan ibadah haji. Dakwah yang secara terang-terangaan itu yang akhirnya mendapat tantangan keras dari bangsa Qurais. Menurut A Syalabi terdapat lima factor yang menyebabkan masyarakat Quraisy menolak dakwah Nabi Muhammad SAW.
a. Masyarakat Quraisy tidak dapat membedakan kenabian dan kerasulan.
b. Nabi menyerukan persamaan hak antara bangsawan dan hamba sahaya.
c. Emimpin Quraisy menolak keras ajaran tentang kebangkitan dan pembalasan di Akhirat.
d. Masyarakat Quraisy bertaqlid pada ajaran nenek moyang.
e. Pemahat dan penjual patung memandang islam sebagai penghalang rizki.
Karena reaksi keras inilah Nabi Muhammad mengungsi ke Habbsyah (Ethiopia) sebagai tempat pengunsian karena raja negeri itu adalah seorang yang adil (tahun kelima setelah kerasulan).

II. Masa Kepemimpinan Nabi di Madinah
Setelah Nabi hijarah ke Yatsrib, Nabi mendapat sambutan dari masyarakat Yatsrib (baik yang sudah memeluk islam ataupun yang belum) dan umat islam yang sudah hijrah terlebih dulu. Adapun langkah-langkah yang dilakukan Nabi Muhammad dalam membangun masyarakat islam di Yatsrib
a. mengubah nama Yatsrib menjadi Madinah.
Perubahan nama ini menggambarkan cita-cita Nabi Muhammad saw, yaitu mebentuk masyarakat Yatsrib yang tertib, maju dan berperadaban.
b. Mambangun masjid
Masjid bukan hanya dijadikan pusat kegiatan ritual saja misal sholat, akan tetapi juga menjadi sarana penting untuk mempersatukan kaum muslimin dengan masyarakat dan musyawarah dalam menghadapi masalah yang terjadi.
c. Membangun kegiatan mu’akhat (persaudaraan).
Kegiatan ini diharapkan nabi, agar persaudaraan dapat meningkatkan kaum muslimin dalam satu persaudaraan dan keluarga antara kaum Muhajirin dan kaum Ansor.
d. Membangun persahabatan dengan pihak non mislim.
e. Membentuk pasukan tentara.
Dengan kerjadian yang demikian kaum Quraisy semakin memenci Nabi karena semakin hari semaki bertambah banyak pengikut Nabi Muhammad saw.
II. A. Piagam Madinah
Menurut sebagian ahli sejarah, Piagam Madinah adalah konstitusi pertama di dunia. Piagam Madinah ini telah menjadi dasar persatuan penduduk Yatsrib (Madinah). Disamping itu penduduk Yatsrib (Madinah) sudah bersepakat untuk menjadiakan Madinah sebagai kota yang terhindar dari keonaran dan binatang serta pohonnya tidak boleh dirusak.

II. B. Perang Damai
Setelah membangun masyarakat Madinah, Nabi Muhammad saw mengadakan hubungan dengan dunia atau kekuasaan lain. Hubungan dalam bentuk perang terjadi antara umat islam dengan kaum musyrikin Quraisy pada tahun kedua setelah hijrah. Perang pertama ini disebut perang badar. Dalam perang ini, umat islam memperoleh kemenangan. Sedangkan internal persatuan Yatsrib (Madinah) sendiri terganggu oleh suku Yahudi Madinah.
Disamping melakukan sejumlah perang, umat islam Madinah juga mengadakan perjanjian dengan kekuatan lain. Diantara perjanjian tersebut adalah perjanjian Hudaibiyah tahun keenam setelah hijrah.

III. C. Pemeliharaan Qur’an
Salah satu kelebihan oang Arab adalah kekuatan hafalan. Dalam kaitannya dengan qur’an, sahabat besar memelihara al qur’an dengan dua cara ; dihafal dan ditulis. Jumlah sahabat yang hafal alqur’an cukup banyak, pada zaman khaifah Abu bakar ketika terjadi perang Yamamah, jumlah sahabat yang gugur berperang sebagai penghafal al Qur’an berjumlah tiga puluh sembilan orang.
kegiatan penting yang dilakukan oleh sahabat pada zaman nabi Muhammad saw adalah pemeliharaan dan pelestarian al qur’an. dan juga Membentuk negara Madinah, membangun masjid, membangun muakhat, dan pemeliharaan al Qur’an merupakan sebagian kecil dari bentuk peradabaan yang pernah dilakukan pada zaman nabi.

KESIMPULAN

Nabi Muhammad terlahir ditengah suatu masyarakat yang pada zaman dasarnya sudah beraqidah, hanya saja karena keterbatasan kemampuan akal, maka terjadilah penyimpangan aqidah. Dan hal itu berlanjut dan berlangsung hingga ratusan tahun.
Kedatangan Nabi Muhammad dengan membawa risalah tentusaja mendapat reaksi keras dari kaum musyrikin Quraisy. Reaksi keras tersebut akhirnya membawa Nabi kepada proses Hijrah.
Proses hijrah yang dilakukan Nabi tanpa disadari, Arab telah melukiskan sejarah peradaban baru dalam dunia yang tentu saja telah memberi warna baru dalam dunia Jazirah Arab dimasa sekarang.
Kota Madinah, Masjidil Kharam, Masjid Nabawi, merupakan bukti peradaban sejarah masa silam yang masih dapat kita saksikan dimasa sekarang.

Kumpulan Hadits ke- Tujuh

1. Hadits tentang Berobat dengan Al Qur’an
Terjemah,
“ Sesungguhnya al Qur’an itu adalah tali Allah (antara Allah dan Hamba Nya) dan cahaya yang terang dan obat yang bermanfat.” (HR. Al Hakim dari Ibnu Abas)
2. Hadits tentang Penghuni neraka karena menafsirkan Al Qur’an tanpa pengetahuan
Terjemah,
“ Seseorang yang menafsifkan tanpa pengetahuan (dalil dam dasar penafsiran Al Qur’an) maka bersiap-siap menduduki api neraka”. (HR. Abu Dawud)
3. Hadits tentang Syariat membersihkan najis dari anjing
Terjemah
“ Apabila anjng menjilati bejana salah seorang diantara kamu, maka cucilah bejana itu tujuh kali, salah satu diantaranya disertai dengan debu”. (HR. Bukhari)
4. Hadits tentang Syariat menggunakan bejana Emas dan Perak
Terjemah,
“ Sesungguhnya orang yang makan dan minum dengan bejan emas dan perak, maka sesungguhnya api neraka jahanam akan gemuruh didalam perutnya”. (HR. Muslim)
5. Hadits tentang Anjuran Menikah
Terjemah,
“ Apabila dating kepadamu oarang yang akhlak dan agamanya merindukanmu (dengan maksud melamar), maka nikahkanlah ia. Jika tidak kamu lakukan, maka akan terjadi fitnah dimuka bumi dan kerusakan yang besar”. (HR. Turmudzi)
6. Hadits tentang Mengurus Jenazah dan pahalanya
Terjemah,
“ Sesungguhnya Nabi saw bersabda ;” Barangsiapa yang ikut mengantarkan jenazah dan ikut menshalatinya, maka dia mendapat pahala satu qirat. Dan barangsiapa yang ikut mengantarkannya sampai selesai (pemakaman), maka dia akan mendapat dua qirat. Sekecil-kecilnya salah satu dari kedua qirat itu adalah seperti gunung Uhud”. (HR. Jamaah)
7. Hadits tentang Syafaat pada jenazah
Terjemah,
“Rasulullah saw, bersabda ;’Tidaklah seorang muslim meniggal dunia dan orang yang ikut menshalati jenazahnya mencapai 40 orang sedangkan dia tidak menyekutukan Allah, maka Allah akan memberikan syafaat padanya”. (HR. Ahmad, Muslim, dan Abu Dawud)
8. Hadits tentang Anjuran bershadaqoh dengan kerabat
Terjenah,
“ Nabi saw, bersabda ; ‘Bersedekah kepada kaum muslimin (selain kerabat) adalah merupakan sedekah (saja). Sedangkan sedekah kepada kerabat mendapatkan dua (kebaikan) yaitu ; menyambung hubungan kefamilian dan bersedekah”. (HR. Ahmad dan Nasai)
9. Hadits tentang Niat Puasa
Terjemah,
“Rasulullah saw, bersabda ; ‘ Barabang siapa yang tidak niat puasa sebelum fajar, maka ia tidak ada puasa baginya”. (HR. Ahmad dan Ashabus Sunan)
10. Hadits tentang Puasa untuk simayit
Terjemah,
“ Sesungguhnya Nabi saw, bersabda ; ‘Barang siapa yang mati dan dia mempunyai utang puasa, maka wali mayat berpuasa untuknya”. (HR. Ahmad dan Saikhan)
Daftar Pustaka
1. Muhammad Basalamah Soleh H.1997, Pengantar Ilmu Al Qur’an. Semarang: Dina Utama Semarang ( DIMAS )
2. Murad Hasan, Syekh. 1422 H/2002 M. Masalah Masalah Aktual, judul asli Fatawaa wat Taujiihaat. Surabaya: Al Miftah

Kumpulan Hadits ke- Enam

1. Hadits Tentang Seruan untuk Shalat
Artinya : Shalatlah kamu sekalian sebagaimana meliahat aku melakukan shalat (HR. Bukhari dan Muslim dari Malik Ibnu Hawaris)
2. Hadits menerangkan Setiap Anak yang Dilahirkan dalam keadaan Suci
Artinya : Setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan suci sampai dia mengucapkan sesuatu yang bisa merubah kesucianya, maka ibu bapaknyalah yang menjadikannya beragama yahudi, Nasrani, atau majusi”. ( HR. Abu Ya’la, Tabroni dan Baikhaki)
3. Hadits tentang cara membersihkan barang yang terkena najis mugholadhoh
Artinya : “ Cara membersihkan seeorang dari kamu apabila dijilat anjing hendaklah dibasuh tujuh kali, salah satunya hendaklah dicampur dengan tanah.(HR. Muslim)
4. Hadits tentang Haji
Artinya : “Hendakl;ah kamu segera menunaikan Haji karena sesungguhnya seseorang tidak akan menyadari suatu halangan yang merintanginya”. (HR. Ahmad)
5. Hadits tentang Pernikahan
Artinya : “ Hai Pemuda-pemuda barang siapa diantara kamu yang mampu serta berkeinginan hendak menikah, hendaklah dia menikah, karena sesungguhnya pernikahan itu dapat merundukan pandangan mata terhadap orang-orang yang tidak halal dilihatnya, dan akan memeliharanya dari godaan syahwat, dan barang siapa yang tdak mampu menikah hendaklah ia puasa, karena dengan puasa hawa nafsunya terhadap perempuan akan berkuarang”. (HR. Jamaah)
6. Hadits tentang Seruan Untuk Ziarah Kubur
Artinya :dahulu saya telah kamu berziarah ke kuburan, sekarang saya {Muhammad}telah mendapat izin untuk berziarah kekuburan ibunya, makaberziarahlah kamu, karena sesungguhnya ziarah itu mengingtkan akhirat. (HR.muslim,abu daud, dan tarmidzi)
7. Hadits Tentang Zakat Fitrah
Artinya : “Tatkala Rasulullah saw, mengutus mu’adz binYaman beliau memerintahkan kepad Mu’adz beritahukanlah kepada mereka (penduduk Yaman) sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepada mereka shadaqoh (zakat) yang diambil dari orang-orang kaya dan diberikan pada orang-orang fakir dikalangan mereka (penduduk Yaman) “ ( HR. Jamaah)
8. Hadits tentang Memuliakan Tamu
Artinya : “ Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhier maka muliakanlah tamumu. (HR. Muslim)
9. Hadits Tentang Memuliakan Tentangga
Artinya : “Barang siapa yang beeriman kepada Allah dan hari akhir maka muliakanlah tetanggamu. (HR. Muslim)
10. Hadits Tentang Wasiat Nabi kepdaa Umatnya
Artinya: “ku tinggalkan untukmu dua perkara, tidak sekali-kali sesat selama kamu berpegang / berpedoman pada keduanya, yakni kitabullah ( Al Qur’an ) dan Sunnah Rasul Nya”. (Al hadits)
Daftar Pustaka
1. Ahmad Muhammad Drs. H. Ulumul Hadits, CV Pustaka. Bandung 2000
2. Aziz Abdul, Drs. Rs. Hadits Ilmu Hadits, Wicaksan. Semarang 1990
3. Abbas sirajudin KH. Empat Puluh Masalah Agama, Pustaka Tarbiyah, Jakarta 1994
4. Mustofa Bisri, K, Arbain Nawawi. Menara Kudus, Semarang
5. Rasjid Sulaiman H. Fiqih Islam. Sinar Baru Algensindo. Jakarta 1994.

Kumpulan Hadits ke- Enam

Kumpulan Haditske- Lima

1. Hadits Tentang Seruan untuk Shalat
Artinya : Shalatlah kamu sekalian sebagaimana meliahat aku melakukan shalat (HR. Bukhari dan Muslim dari Malik Ibnu Hawaris)
2. Hadits menerangkan Setiap Anak yang Dilahirkan dalam keadaan Suci
Artinya : Setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan suci sampai dia mengucapkan sesuatu yang bisa merubah kesucianya, maka ibu bapaknyalah yang menjadikannya beragama yahudi, Nasrani, atau majusi”. ( HR. Abu Ya’la, Tabroni dan Baikhaki)
3. Hadits tentang cara membersihkan barang yang terkena najis mugholadhoh
Artinya : “ Cara membersihkan seeorang dari kamu apabila dijilat anjing hendaklah dibasuh tujuh kali, salah satunya hendaklah dicampur dengan tanah.(HR. Muslim)
4. Hadits tentang Haji
Artinya : “Hendakl;ah kamu segera menunaikan Haji karena sesungguhnya seseorang tidak akan menyadari suatu halangan yang merintanginya”. (HR. Ahmad)
5. Hadits tentang Pernikahan
Artinya : “ Hai Pemuda-pemuda barang siapa diantara kamu yang mampu serta berkeinginan hendak menikah, hendaklah dia menikah, karena sesungguhnya pernikahan itu dapat merundukan pandangan mata terhadap orang-orang yang tidak halal dilihatnya, dan akan memeliharanya dari godaan syahwat, dan barang siapa yang tdak mampu menikah hendaklah ia puasa, karena dengan puasa hawa nafsunya terhadap perempuan akan berkuarang”. (HR. Jamaah)
6. Hadits tentang Seruan Untuk Ziarah Kubur
Artinya :dahulu saya telah kamu berziarah ke kuburan, sekarang saya {Muhammad}telah mendapat izin untuk berziarah kekuburan ibunya, makaberziarahlah kamu, karena sesungguhnya ziarah itu mengingtkan akhirat. (HR.muslim,abu daud, dan tarmidzi)
7. Hadits Tentang Zakat Fitrah
Artinya : “Tatkala Rasulullah saw, mengutus mu’adz binYaman beliau memerintahkan kepad Mu’adz beritahukanlah kepada mereka (penduduk Yaman) sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepada mereka shadaqoh (zakat) yang diambil dari orang-orang kaya dan diberikan pada orang-orang fakir dikalangan mereka (penduduk Yaman) “ ( HR. Jamaah)
8. Hadits tentang Memuliakan Tamu
Artinya : “ Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhier maka muliakanlah tamumu. (HR. Muslim)
9. Hadits Tentang Memuliakan Tentangga
Artinya : “Barang siapa yang beeriman kepada Allah dan hari akhir maka muliakanlah tetanggamu. (HR. Muslim)
10. Hadits Tentang Wasiat Nabi kepdaa Umatnya
Artinya: “ku tinggalkan untukmu dua perkara, tidak sekali-kali sesat selama kamu berpegang / berpedoman pada keduanya, yakni kitabullah ( Al Qur’an ) dan Sunnah Rasul Nya”. (Al hadits)
Daftar Pustaka
1. Ahmad Muhammad Drs. H. Ulumul Hadits, CV Pustaka. Bandung 2000
2. Aziz Abdul, Drs. Rs. Hadits Ilmu Hadits, Wicaksan. Semarang 1990
3. Abbas sirajudin KH. Empat Puluh Masalah Agama, Pustaka Tarbiyah, Jakarta 1994
4. Mustofa Bisri, K, Arbain Nawawi. Menara Kudus, Semarang
5. Rasjid Sulaiman H. Fiqih Islam. Sinar Baru Algensindo. Jakarta 1994.

Kumpulan Hadits ke- Empat

1. Hadits Tentang Sunnah
Artinya :
“ Barang sipa yang menciptakan sunnah (jalan / tradisi) yang baik maka ia akan mendapatkan pahalnya, dan pahala orang yang melanjutkannya tanpa dikurangi sedikitpun. Dan barang siapa yang menciptakan sunnah (jalan / tradisi) yang buruk, maka ia akan memperoleh dosanya, dan dosa orang yang mengikutinya tanpa dikurangi sedikitpun. (HR. Muslim)
2. Hadits Tentang Dzalim
Artinya :
“ Dari Abu Dzar al Ghifari ra. dia berkata , rasulullah saw telah menyampaikan apa yang diterimanya dari Tuhan; wahai hamba Ku, Saya telah mengharamkan penganiayaan atas diri Ku, dan Saya haramkan pula itu terjadi antara kalian. Oleh sebab itu kalian jangan saling zalim mengzalimi. (HR. Muslim)
3. Hadits Tentang
Artinya :
“ Dari Abu Said al Khudri ra. dia berkata Rasulullah saw. Telah bersabda : ‘ kalian jangan menulis apa-apa yang keluar dariku. Barang siapa yang menulis sesuatu yang keluar dariku selain al Qur’an, maka hendaklah ia menghapusnya. (HR. Muslim)
4. Hadits Tentang Ucapan
Artinya :
“ Tulislah ! Demi Dia ( Allah ) yang dari ku berada dibawah kekuasaan Nya. Tidak ada sesuatupun yang keluar dari mulutku melainkan kebenaran. (HR. Al Damiri)
5. Hadits Tentang mengingat-ingat
Artinya :
“ Bantulah hafalanmu itu dengan catatanmu. (HR. Turmudzi, dari Abu Hurairah)
6. Hadits Tentang disuruh Menulis
Artinya :
“ Dari Abu Hurairah ra. dia berkata, bahwa Abu Syah memohon pada Rasul,” Wahai Rasul tuliskanlah (hadits) untuk saya, lalu Rasul menyeru (wahai para sahat) tuliskanlah untuk dia”. (HR. Ahmad)
7. Hadits Tentang Musyarokah
Artinya ;
“ Dari Abi Hurairah ra. rasulullah saw, bersabda : Allah telah berfirman : Aku adalah adalah orang ketiga dari dua orang yang melakukan musyarokah, selama salah seorang diantara keduanya tidak berhianat kepada temannya. Apabila salah seorang berhianat, maka Aku keluar dari musyarokah mereka berdua”. (HR. Abu Dawud, dishahihkan oleh hakim)
8. Hadits Tentang shalat yang tidak diterima
Artinya ;
“ Tiga orang yang tidak akan diangkat (tidak diteriama) shalatnya sejengkalpun dari kepalanya. Yaitu, orang laki-laki menjadi imam suatu kaum dan mereka tidak meyukainya; seorang istri yng semalaman membuat suaminya marah karenanya; dua bersaudara yang saling bermusuhan”. (HR. Ibnu Majah)
9. Hadits Tentang Nikah
Artinya ;
“ Dari Aisyah ra. sesungguhny Rasulullah saw, bersabda, ‘ sesungguhnya nikah yang paing agung berkahnya adalah yang ringan pembiayaannya”. (HR. Abu Dawud)
10. Hadits Tentang Talak
Artinya ;
“ Nabi saw, bersabda,’ Allh tidak menghallakan sesuatu yang lebih dimurkahi dari pada Talak” (HR. Abu Dawud)

Daftar Pustaka
1. Amin , Ahmad, Etika ( Ilmu Akhlak ) (terjmahan) Farid Ma’ruf, dari Al – Akhlak. Jakarta : Bulan Bintang, 1975
2. Bek, al – Hasymi. Mukhtar al-Ahadis al Nabawy Mesir : 1948
3. Bukhari, Imam. Shahih Bukhari Mesir : Maktabah Al Nashiyah
4. Murad Hasan, Syekh. 2001. Masalah-masalah Aktual, terjemahan dari Fataawaa wat Taujiihaat Surabaya : Al Miftah, cetakan I

Kumpulan Hadits ke- tiga

1. Hadits tentang orang yang bersabar menerima cobaan dari Allah SWT.
Artinya “
Allah berfirman “ tiada balasan bagi seorang hamba Ku yang telah saya ambil kembali kekasihnya di dunia, kemudian ia merelakannya dengan mengharap pahala dari Ku selain surga ( sebagai pembalasannya ) ( HR. Bukhori )
2. Hadits tentang orang yang menangis karena takut kepada Allah
Artinya “
Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata, Rasulullah saw, bersabda “ tidak akan masuk neraka, oarng yang menangis karena takut kepada Allah. ( HR. Tirmidzi )
3. Seorang Istri beriman yang mendapat ridho dari suaminya.
Artinya “
Dari Ummu Salamah ra. ia berkata, Rasulullah saw bersabda” siapapun seoarang perempuan ( beriman ) yang meninggal dunia sementara suaminya meridhoinya, maka ia masuk surga. ( HR. Tirmidzi )
4. Keutamaan membaca Al Qur’an
Artnya “
“ Ibnu Umar ra. berkata, bersabda Nabi saw “ tidak boleh seorang menginginkan apa yang di punyainya oleh lain orang dalam dua macam. Pertama, seoarang yang diberi Allah pengertian kepandaian tentang Al Qur’an maka dipergunakan dan dikajinya sepanjang hari dan malam. Kedua seorang yang diberi Allah kekayaan harta maka digunakan sededkah sepanjang hari dan malam. ( HR. Bukhori Muslim )
5. Buah Iman kepada Takdir.
Artnya”
“ Sunggu menakjubkan perkara oarang mukmin itu perkaranya semua baik, dan itu tidak ada pad seorangpun selain orang mikmin, jika mendaptkan kegembiraan bersyukur, itu baik baginya dan jika ditimpa kesusahan bersabar, itupun baik baginya.
( HR. Muslim )
6. Buah Iman kepada Malaikat.
Artinya”
Apbila Allah mencintai seorang hamba-Nya. Ia memberitahu Jibril bahwa Allah SWT mencintai fulan. Dan menyuruh Jibril untuk mencintainya, maka Jibrilpun mencintainya. Jibril memberitahu para penghini langit bahwa Alla SWT mencintai fulan dan menyuruh mereka juga itu mencintainya, maka penghuni lagit mencintainya. Kemudian ia diterima diatas bumi. ( HR. Al Bukhari )
7. Mengimani wujud Allah SWT.
Artinya”
“ semua bayi yang dilahirkan dalam keadaan fitrah, ibu bapaknyalah yang menyahudikan, menkristenkan atau yang memajusikannya. ( HR. Bukhari Muslim )
8. Rukun Islam
Artinya “
“ Islam didirikan atas lima dasar. Yakni 1. Bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhmmad adalah hamba dan rasul-Nya. 2. Mendirikan Sholat. 3. Menyalurkan zakat. 4.Puasa romadhon dan 5. Beribadah haji. ( HR. Bukhari Muslim )
9. Calon Penghuni Neraka
Artinya”
Dari Haritsah bin Wahab ra. ia berkata aku telah mendengar Rasulullah saw. Bersabda “ Perhatikanlah, aku memberitahukan Anda tentang ahli neraka, yaitu setiap orang yang berhati keras, bertabiat keras lagi sombong. ( Muttafakun’alaih )
10. Keadaan calon penghuni surga ketika dialam Barzah.
Artinya”
“Apabila jenazah diletakan didalam keranda mayit, lalu diusung oleh orang-orang lelaki diatas pundak mereka, jika jenazah itu saleh, maka ia berkata, ‘bergegaslah kalian membawa aku ( kepemakaman ). ‘apabila jenazah itu bukan jenazah orang yang saleh, maka ia berkata ‘ Aduh celaka aku! Kemana kalian membawa aku pergi. ‘suara itu dapat didengar oleh segala sesuatu kecuali manusia. Andaikan manusia dapat mendengar suara jenzah itu, maka ia akan pingsan,” ( HR. Bukhari )
Daftar Pustaka
1. Misbakhul Minir. Ilmu dan Seni. Binawan. Semarang cetakan I tahun 2005
2. Al Shaykh Muhammad bin Shalih Riyadh. Prinsip-prinsip Dasar Keimanan.
3. Abu Izza Maulana. Neraka dan Surga. Karya Agung. Surabaya.2002

Kumpulan Hadits bagian kedua

1. Hadits tentang Menutupi Aib Orang Islam
Artinya :
“ Barang siapa yang menutupi (aib) orang islam, maka Allah akan menutupi (aib)nya kelak dihari kiamat. (HR. Muslim)
2. Hadits tentang Lima Perkara yang merupakan Fitrah
Artinya :
“ Abu Hurairah ra. meriwayatkan, ia berkata Rasulullah saw. Bersabda, ‘lima perkara merupakan fitrah (kebersihan) yaitu : memotong rambut dalam, khitan, memotong rambut jenggot, memotong rambut ketiak, dan memotong kuku”. (HR. Jamaah)
3. Hadits tentang Hukum Suap
Artinya :
“ Rasulullah saw, memperingatkan seorang pegawai yang sibuk dengan pekerjaan dan dia mengambil suap dari manusia. Beliau berkata ‘barangsiapa yang kami pekerjakan pada suatu pekerjaan dan kami berikan rizqi padanya, yakni kami berikan kepadanya penghidupan (gaji), maka apa yang dia ambil setelah itu adalah penghianatan”. (HR. Abu Dawud)
4. Hadits tentang Toharoh
Artinya :
“diriwayatkan dari Nabi saw, sesungguhnya beliau bersabda, “Bersucilah! sesungguhnya islam itu agama yang suci”. (HR. Ibnu Hibban)
5. Hadits tentang Tentang kemaksiatan dengan Terang-terangan
Artinya :
“Rasulullah saw. Mengancam orang-orang (yang melakukan kemaksiatan) dengan terang-terangan dengan sabdanya.’Setiap umatku dimaafkan kecuali orang-oarang yang melakukan maksiat dengan terang-terangan”. (HR. Muttafaqun’alaih)
6. Hadits tentang Hukum Penggunaan Sutra
Artinya :
“ Dari Ali ra. dia berkata, ‘Nabi saw. Mengambil sutra dan beliau pegang ditangan kanannya dan menggabil emas beliau berkata, ‘Sesungguhny kedua ini adalah haram bagi laki-laki dari umatku. ‘dalam suatu riwayat, halal untuk perhiasan wanita mereka”. (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Nasai)
7. Hadits tentang Barang Temuan
Artinya :
“Rasulullah saw, ditanya tentang barang temuan yang ditemukan di lintasan jalan, yakni tidak dalam reruntuhan bangunan. Beliau mengatakan, umumkan satu haul (satu tahun). Bila kamu telah menemukan orang yang krhilangan, maka berikanlah ia kepadanya dan apabila tidak kamu temukan maka ia adalah untukmu”. (HR. Bukhari Muslim)
8. Hadits tentang Hukum mandi Junub
Artinya :
“Sayidina Ali ra. berkata, saya mendengar Rasulullah saw, bersabda. “Barang siapa yang meninggalkan temapat satu rambutpun yang tidak dibasuh dengan air ketika mandi junub, maka Allah akan menjadikan begini dan begini dari api neraka”. (HR. Ahmad)
9. Hadits tentang Larangan Shalat
Artinya :
“ Dari Aisyah ra. ia berkata, saya mendengar Rasulullah saw, bersabda.’Janganlah sahalat dihadapan makanan dan tidakpula dengan menahan kencing dan buang air besar”. (HR. Ahmad dan Muslim)
10. Hadits tentang Tantang Kufur
Artinya :
“tidaklah seorang menuduh kufur kepada yang lain dan tidaklah ia menuduhnya dengan kefasikan melainkan tuduhan tersebut kembali kepada dirinya jika yang dituduh itu tidak seperti yang dikira”. (HR. Muttafaq Alaihi)

Daftar Pustaka
1. Murad Hasan, Syekh. 1422 H/2002 M. Masalah Masalah Aktual, judul asli Fatawaa wat Taujiihaat. Surabaya: Al Miftah
2. Nuh Muhammad. Ust, LC. Tejemahan dari Ihya’Ulumudin, Bahaya Lisan. Mitrapress

Kumpulan Hadits

BAB I
PENDAHULUAN
Segala puju bagi Allah tuhan semesta alam, dengan sifat kesempurnaan-Nya telah menciptakan manusia disertai dengan potensi yang ada pada dirinya. Dan telah menjadikannya sebagai kholifah. Salam sejahtera semoga terlimpah arahkan kepada nabi Muhammad saw insane termulia. Dengan kepribadian dan budi pekertinya yang luhur.
Ucapan syukur tidak henti-hentinya kami panjatkan karena dengan izinNya kami dapat menyusun dan menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul tentang beberapa macam hadits . semoga makalah ini dapat menjadi sumber pembelajaran bagi para pembaca karena hadits merupakan pedoman hidup bagi uamat islam.
Dan tujuan kami menyusun makalah ini untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Hadits Tarbawi.
Kami menyadari makalah ini jauh dari sempurna, kritik dan saran yang membangun semagat kami sangat harapkan. Mudah-mudahan makalh in dapat bermanfaat.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Hadits Tentang Perintah Berdakwah
Terjemah
“ Dari Abi Burdah berkata Nabi saw, mengutus kakakku Abu Musa dan Mu’adz ke Yaman, lalu beliau bersabda : hendaklah kamu bersikap memberikan kemudian jangan mempersulit, dan hendaklah kamu jadikan (mereka) gembira, jangan engkau takut-takuti, dan hendaklah kamu berdua saling terbuka dan saling bersuka hati.dan jangan bertentangan. (HR. Bukhari Muslim)
2. Hadits Tentang Perlunya Berdakwah amar Ma’ruf nahi Mungkar
Terjemah
“ dari Said al Khudri ra. ia berakata, aku mendengar Rasulullah saw bersabda : “siapapun diantara kamuyang melihat kemungkaran, hemdaklah mengubahnya dengan tangan atau kekuasaanya. Apabiala tidak mampu dengan cara ini, maka hendaklah menggunakan lisannya. Apabila dengan cara itu tidak mampu maka hendaklah dengan hatinya. Demikian itu (cara yang terakhir) adalah termasuk selemah-lemah iaman. (HR. Muslim)
3. Hadits Tentang Perintah Kedua Orang Tua Terhadap Anak Untuk Mengerjakan Shalat
Terjemah
Dari Amr bin Syu’ab dari ayahnya dari Kakaknya ia berkata : Rasulullah saw bersanda ; “ Perintahkan anak-anakmu untuk mengerjakan shalat sejak berusia tujuh tahun dan ketika uasia mereka suadah mencapai sepuluh tahun, pukulah jika mereka enggan melakukan shalat”. (HR. Abu Dawud)
4. Hadits Tentang Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Terjemah
Dari Sa’ad bin Abi waqash, ia berkata : Rasulullah saw bersabda ; “ Sesungguhnya lebih baik bagimu meninggalkan ahli waris dalam keadaan kecukupan daripada meninggaalkan mereka dalam keadaan yang menjadi beban orang lain (lemah)”. (HR. Bukhari)
5. Hadits Tentang Berlaku Adil dan Benar
Terjemah
Dari Abdullah Ibnu Amr Ibnu ‘Ash ia berkata; Rasulullah saw bersabda ; “Sesungguhnya oarang-orang yang berlaku adil disisi Allah akan berada dipundak cahaya disebelah kanannya, yaitu oarang yang adail adalah mereka yang berlaku adil dalam mengambil keputusan hokum dan berlaku adilterhadap sesuatu yang diamanatkan kepadanya”. (HR. Muslim)
6. Hadits Tentang Kejujuran
Terjemah
Dari Abdullah bin Mas’ud ia berkata dari Nabi saw, beliau bersabda : ssungguhnya kejujuran itu memabawa kepada kebaikan (ketaatan) dan kebaikan itu membawa ke Surga. Dan seseorang membiasakan dirinya berkata benar sehingga ia dicatat disisi Allah sebagai orang yang benar (siddiq). Dan dusta membawa kepada kemaksiatan, sedang kemaksiatan membawa ke Neraka. Dan seseorang suka berdusta sehingga dicatat disisi Allah sebagai pendusta”. (HR. Bukhari Muslim)
7. Hadits Tentang Pergaulan Sesama Muslim
Terjemah
Dari Abu Hurairah ra. berkata : bersabda Rasululluh saw ; “seseoarang muslim adalah saudara oarang muslim, tidak boleh dikhianati (ditipu), tidak boleh diustai, tidak boleh dibiarkan dihianati orang. Semua hak seorang muslim kepada sesama orang muslim haram : kehormatanya, harta bendanya, dan darahnya. Takwa adalah disisni (sambil menunjuk ke dada). Cukup kalau ia menghina saudaranya sesama muslim. (HR. Turmudzi)
8. Hadits Tentang Makanan Halal dan baik
Terjemah,
“ Dari Migdam ra. dan Nabi saw, beliau bersabda : tidak ada makanan yang dimakan seseorang yang lebih baik daripada usahanya dan sesungguhnya nabi Daud AS. Selalu makan dri usahnya sendiri’. (HR. Bukhari dan Nasi)
9. Hadits Tentang anjuran Mencari Ilmu
Terjemah,
Rasulullah saw, bersabda : jadialah kamu orang pandai, orang belajar, orang mendengar, atau orang yang cinta. Dan janganlah kamu menjadi orang kelima (selain empat tersebut diatas) maka kamu akan binasa”. (HR. Baihaki)
10. Hadits Tentang Usah untuk Dunia dan Akhirat
Terjemah,
“Dari Anas ra. Berkata, Rasulullah saw, bersabda ; tidak baik oorang yang meninggalkan dunia untuk kepentingan akhirat saja atau meninggalkan akhirat untuk kepantingan dunia saja, tetapi harus memperoleh keduaduanya, karena kehidupan dunia menghantarkan kamu menuju akhirat, oleh karena itu jangan sekali-kali kamu mejadi beban orang lain”. ( HR Asakir)
Daftar Pustaka
1. Toha Habib M. Drs. H, MA. Qur’an Hadits, Semarang : 2004

Kamis, 29 Oktober 2009

BAB I PENDAHULUAN

Sejarah telah menunjukan kita bahwa yang namanya hukum Allah itu sangatlah nyata. Dan kejadian yang telah berlaku sebelum Nabi saw datang, sesudah datang,dan sampai sekarang pun hukum-hukum Allah itu benar-benar nyata. Jangan jauh-jauh melihat sebuah hukum Allah itu. Di Negara kita saja yang akhir-akhir kini memiliki banyak yang syakral bagi kita, yang tidak dapat diterima dengan logika saja, akan tetapi harus diterima dengan logika dan dengan hati nurani yaitu keimanan kita.
Seperti kejadia di Porong Jawa Timur, bahwa gas bumi menyembur sampai menenggelamkan wilayah yang dijadikan tempat tinggal. Kejadian gemapa bumi yang diawali di Kuningan Jawa Barat, kemudian menyusul di Sumatra, yang mengakibatkan banyak korban. Baik itu korban yang hanya luka-luka, sampai korban yang mengakibatkan perginya nyawa seseorang. Dan apakah yang demikian itu bukan termasuk hukum Allah yang nyata ?. Ini semua harus dikembalikan pada diri kita sendiri kita tidak hasur menyalakan orang lain. Dan ini semua karena keingkaran mereka yang telah dilakukan mereka sendiri, sehingga terjadilah yang demikian itu. Sebagaimana firman Allah dalam Qs. Al Zazalah ; 1- 5
Artinya ;
001. Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat), 002. dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya, 003. dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (jadi begini)?", 004. pada hari itu bumi menceritakan beritanya, 005. karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. ( Qs. Al Zazalah ; 1- 5 )
Apabila manusia tidak mengkari akan nikmat Allah yang berikan, yaitu dengan rasa syukur maka yang demikian itu tidaklah terjadi. Dan perubaha manusia pun tidaklah yang demikian. Oleh kerenanya agar perubahan dapat tercapai dengan mulus kita huruslah menjalani apa yang disyariatkan, baik itu disyariatkan Allah atau pun yang disyariatkan pemerintah selagi syariat itu baik bagi kita dan bagi semua yang bersangkuatan. Karena sesungguhnya perubahan itu tergantung siapa yang melaksnakannya.
BAB II
PEMBAHASAN
Artinya
076. Dan sesungguhnya benar-benar mereka hampir membuatmu gelisah di negeri (Mekah) untuk mengusirmu daripadanya dan kalau terjadi demikian, niscaya sepeninggalmu mereka tidak tinggal, melainkan sebentar saja. 077. (Kami menetapkan yang demikian) sebagai suatu ketetapan terhadap rasul-rasul Kami yang Kami utus sebelum kamu dan tidak akan kamu dapati perubahan bagi ketetapan Kami itu.

Asbabun Nuzul
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa orang-orang yahudi datang kepada Nabi SAW untuk menghasut Nabi SAW, denan berkata ; “ Sekiranya engkau benar-benar seorang Nabi, pergilah ke Syam, karena Syam itu tempat berkumpulnya dan tempat tinggal para Nabi “. Rasullah percaya akan omongan mereka dan berkesan didalam hatiya. Dan ketika perang Tabuk Rasullah bermaksud menuju ke negri yang dimaksud oleh kaum yahudi yaitu negri Syam yang diberitakan bahwa negri Syam itu tempat berkumpul dan tempat tinggalnya para Nabi. Akan tetapi sesampai di Tabuk Rasullah mendapatkan wahyunya dari Allah SWT QS. Al Israa ayat 73,74,75 dan diakhiri dengan ayat 76. ayat ini Allah bermaksud memberitahukan kepada Nabi bahwa kaum yahudi itu mermaksud mengeluarkan beliau dari Madinah. Dan diperingatkan supaya Nabi pulang kembali ke Madinah. Kemudia Malaikat Jibrir berkata pada Nabi SAW ; “ Mintalah kepada Tuhanmu karena tiap-tiap Nabi ada permintaanya “. maka berkata Nabi “Apa yang engkau suruh aku aku minta kepada Nya?“. Jibril berkata “ Mohonlah“
"Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong. ( Qs. Al Israa ; 80 )
Diriwayatkan oleh Ibnu Ab Hatim dan al Baihaqi didalam ad Dalail dari hadis Syahr bin Hausyab yang bersumber dari Abdurrahman bin Gahanam.
Hukum Sejarah
Dalam Asbabun Nuzul yang diterangkan diatas kiranya sudah menjelaskan dan mengandung nilai - nilai dan hukum sejarah, Bahwa ayat 76 ini mengandung peringatan kepada nabi, agar nabi jangan sampai tergoda oleh bujukan orang-orang yahudi yang tidak dapat dipercaya kebenarannya dan ayat ini juga menegaskan pada nabi agar apabila nabi memiliki sesuatu masalah maka mintalah pertolpngan pada tuhannya.
Dan dijelaskan dalam tafsir jalalain bahwa apabila Nabi benar-benar pergi dari Madinah atau apabila ia benar-benar mengusir Nabi maka sepeninggalan Nabi mereka tidak tinggal di Madinah melainkan sebentar saja lalu mereka akan mendapatkan azab dari Allah SWT,
Ini merupakan hukum Allah yang tidak dapat diubah, seperti ketetapan yang sudah dibuktikan pada para rasul sebelum Nabi Muhammad. ((Kami menetapkan yang demikian) sebagai suatu ketetapan terhadap rasul-rasul Kami yang Kami utus sebelum kamu). Ini merupakan suatu kebiasaan Allah terhadap para rasul Nya, yaitu apabila orang – orang yang mengusir mereka ( para rasul ) akan Allah binasakan. Dan diterusakan dengan (dan tidak akan kamu dapati perubahan bagi ketetapan Kami), maksudnya tidak ada penggati baginya apa bila terjadi yang demikian. Seperti para rasulnya, bilamana rasulnya telah di usir atau pergi dari tempat mereka sedang menyampaikan wahyunya karena kedurhakaan kaumnya maka azab Allah yang datang pada kaumnya karena keinggkaranya.
Perubahan Sosial
Urairan diatas berbicara mengenai tentang hukum-hukum sejarah dalam masyarakat jahiliyah dan bahwa hukum tersebut sebagaimana hukum-hukum alam atau sunahtullah, yang tidak dapat dielakan lagi.akan tetapi apabila seseorang menaati perintah yang telah Allah berikan maka akan berubah selama itu tidak melanggar ketetapan Allah SWT. seperti yang dijelaskan dalam Qs. Al anfal ayat 53.

Artinya ;
053. Yang demikian (siksaan) itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu ni`mat yang telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, hingga kaum itu merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, ( Qs. Al anfal ; 53)
Ayat diatas menjelaskan bahwa ketetapan Allah itu tidak dapat dirubah baik itu tentang azab ataupu mengenai nikmat yang Allah telah berikan kepada makhluknya. Sehingga makhluk atau kaum itu sendiri merubahnya. Ayat diatas juga menunjukan bahwa perubaha itu memiliki dua macam perubahan dengan dua macam pelaku. Pertama, perubahan masyarakat yang pelakunya adalah Allah SWT. Dan kedua, perubahan keadaan diri manusia yang pelakunya manusia itu sendiri.
Perubahan yang pertama terjadi secara pasti melaui hukum-hukum masyarakat. Hukum-hukum itu tidak memilih atau membedakan antara satu masyarakat denga masyarakat lain, atau satu kelompok dengan kelompok yang lain. siapa yang mengabaikannya pasti diberikannya hokum tersebut. Perubahan yang kedua, perubahan yang terjadi pada diri manusia itu sendiri harus diwujudkan dalam suatu landasan yang kokoh serta berkaitan erat dengannya. Sehingga perubahan yang terjadi pada diri sendiri itu menciptakan Arus, gelombang, atau paling tidaknya menyentuh orang-orang lain.
Dan ayat di atas menunjukan bahwa semua makhluk Allah itu pasti diberi nikmat entah itu nikmat yang yata atau pun tidaknya. Akan tetapi apabila nikmat itu tidak di cari ataupun tidak dirubah maka Allah pun tidak menggambil kembali karena yang demikian itu sudah menjadi hak makhluknya. Sehingga nikmat itu harus dicari, dan selau di syukuri apa yang telah diberikan.
Dengan nikamat yang telah dicapai maka perubah sosialpun akan pula mengiringinya. Kejadian yang demikian seperti apa yang dilakukan orang-oarng Makkah, berbagai macam makanan dilimpahkan kepada mereka, sehingga mereka terhindar dari kelaparan, diamankan-Nya mereka dari rasa takut, dan diutus-Nya Nabi saw kepada mereka. Akan tetapi kesemuanya itu mereka balas dengan dengan kekafiran yang mereka perbuat, sehingga menghambat jalan Allah dan memerangi kaum mukminin.
Perubahan itu sendiri dapat terlasana akibat pemahaman dan penghayatan nilai-nilai Al Qur’an, serta kemampuan memanfaatkan dan meyesuaikan diri dengan hukum-hukum sejarah.

Rabu, 21 Oktober 2009

Dasar dan Tujuan Pendidikan di Islam

Dasar pedidikan di islam megambil dari qur’an dan hadis, seperti yang terkandung dalam hadis berikut ;
Artinya
Dari Jabir bin Samurah berkata : Rasulullah SAW bersabda : Aabila seorang mendidik seorang anak itu lebih baik baginya dari pada shadaqoh satu sha’ (segantang).
( HR. Turmuzi)

Dalam hadis ini menjelaskan bahwa; seseorang mendidik anak, atau orang tua mendidik anaknya lebih baik dan utama daripada bershadaqoh dengan harta atau memberi harta kepada anak. Ini bukan berarti tidak perlu memberi shadaqoh atau tidak perlu memberikan harta kepada anak. Akan tetapi mengajarkan agar anak diberi pendidikan, dididik mengenal agama, dilatih dalam budi luhur, kelak anak yang diberi pendidikan itulah yang beruntung.
Pemberian orang tua terhadap anak yang paling penting ialah memberikan pendidikan, membentuk anak berilmu dan budi luhur. Sebab dengan ilmu dan budi luhur biasa mencari harta yang banyak, tetapi dengan harta yang banyak belum tentu dapat mencari ilmu dan budi, bahkan memelihara hartanyapun sukar.

Sabtu, 17 Oktober 2009

SEBAB-SEBAB DO’A YANG TIDAK TERKABUL

SEBAB-SEBAB DO’A YANG TIDAK TERKABUL
Di era globalisasi ini banyak orang yang lalai dengan urusan akhirat dan ada pula yang ingat denan akhirat. Ini dikarenakan banyaknya peradaban dan kebudanyaan yang sangat berfaryasi.
Ada yang lalai dengan urusan akhirat ini dikarenakan manusia itu suka dengan kehidupan dunia / peradaban & kebudayaan zaman globalisasi ini. Oleh karenanya kita harus dapat memilah dan memilih suatu perkara. Ada pula yang ingat urusan dunia & akhirat. Manusia inilah yang lebih baik dari pada yang hanya suka dengan akhirat saja. Karena dalam kehidupannya tidak tertinggal dalam selalu dzikik kepada Allah SWT.
 Bila kita kutip sejarah tentang SYEH IBRAHIM IBNU ADHAM menyatakan ;
Bahwa suatu ketika Syeh Ibrahim Ibnu Adham berjalan di kota Basrah, banyak orang yang berkumpul disekitarnya. Mereka bertannya kepada Syeh Ibrahim Ibnu Adham. Mengapa kita berdo’a, do’a kita tidak dikabulkan ? sedangkan Allah berfirman dalam QS Al Mukmin ; 60 Dan Tuhanmu berfirman: "Berdo`alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Lalu Syeh Ibrahim Ibnu Adham menjawab,
hati kamu sekalian telah mati karena 10 perkara yaitu ;
1. Kamu sekalian mengetahui Allah akan tetapi tidak mau melaksanankan hak-haknya ( kewajibannya )
2. Kalian membaca Al Qur’an akan tetapi kalian tidak mengamalkannya.
3. Kalian mengakui cinta terhadap Rasulullah SAW, akan tetapi kalian meninggalkan sunnahnya.
4. Kalian mengetahui permusuhan setan ( setan sebagian musuh ) tetapi kalian menaatinya.
5. Kalian mengakuai akan masuk ke dalam Surga, akan tetapi kalian tidak bekerja menuju kesana.
6. Kalian mengakui selamat dari sikasa Neraka, akan tetapi kalian melemparkan diri sendiri kedalamnya.
7. Kalian berkata bahwa mati itu pasti kebenarnya ( akan menimpa siapa saja , akan tetapi kalian tidak mempersiapkan diri untuk itu.
8. Kalian sibuk mengurusi aib manusia ( yang lain ), tetapi kalian melupakan ( untuk mengoreksi ) aib sendiri.
9. Kalian menguburkan orang-orang mati, tetapi kalian tidak mengambil pelajaran dari mereka.
10. Kalian makan karunia Allah SWT ( nikmat - nikmat - Nya), tetapi kalian tidak mensyukurinya.
Dengan kisah ini mungkin kita akan senantias selalu mengoreksi diri sebelum dikoreksi orang lain.
Penulis
Ichwan Faishol S.Pdi