Artikel Kecil hamba Allah swt

Ilmu semakin digali semakin dalam pemahaman anda

Jumat, 23 November 2012

) عَلاَمَةُ مَحَبَّةِ اللهِ لِلْمُؤْمِنِ ( TANDA KECINTAAN ORANG MUKMIN KEPADA ALLAH



قَالَ النَّبِيُّ y :
إِنَّ اللهَ يُعْطِى الدُّنْيَا لِمَنْ يُحِبُّ وَلِمَنْ لاَ يُحِبُّ وَلاَيُعْطِي الدِّيْنَ إِلاَّ لِمَنْ أَحَبَّ. (رَوَاهُ أَحْمَدُ).


Nabi Saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah memberikan harta dunia kepada siapa yang dicintai-Nya dan siapa yang tidak dicintai-Nya, tetapi Dia tidak memberikan agama (hidayah iman dan Islam) kecuali kepada siapa yang dicintai-Nya.” (H.R. Ahmad)                 
Jadi, orang yang dianugerahi hidayah iman dan Islam adalah orang yang dicintai oleh Allah Swt.. Sehingga tugasnya adalah menjaga kecintaan Allah dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, jangan sampai putus cinta dengan Allah. Alangkah bahagianya orang yang dicintai oleh Allah.

Jumat, 23 Desember 2011

Pendidikan Islam


Ayat Tentang Pendidikan | Kajian Ayat- Ayat Pendidikan

I. TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM

Ada beberapa ayat yang mengandung tujuan pendidikan islam, antara lain:
1. Surah al-Baqarah ayat 1-5

1. Alif laam miim.
2. Kitab (al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi rnereka yang bertaqwa,
3. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki, yang Kami anugerahkan kepada mereka,
4. Dan mereka yang beriman kepada Kitab (al Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu; serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.
5. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Rabb-nya, dan rnerekalah orang-orang yang beruntung.

Syarh dan Tafsir singkat
- Orang yang bertakwa adalah orang yang mempersiapkan jiwa mereka untuk menerima petunjuk Ciri orang yang bertaqwa: mengimani yang ghaib, mendirikan shalat, serta menafkahkan sebagian rezeki.
- Yuqinun (yakin) adalah pengetahuan yang mantap tentang sesuatu dibarengi dengan tersingkirnya keraguan maupun dalih-dalih yang dikemukakan lawan. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Dari hal diatas dapat dipahami bahwa surah al-baqarah ayat 1-5 kalaulah dikaitkan dengan tujuan pendidikan sebagai berikut :
1. Mewujudkan manusia yang taqwa dan banyak beramal shaleh
2. Agar manusia mempercayai akan keberadaan Allah
3. Mewujudkan manusia yang percaya akan hari akhir
4. Mewujudkan kesuksesan dalam hidup.
Pendidikan sebagaimana pengertiannya yang disebutkan dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas adalah "usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara".
Pendidikan yang dimaksud dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas di atas adalah pendidikan yang mengarah pada pembentukan manusia yang berkualitas atau manusia seutuhnya yang lebih dikenal dengan istilah insan kamil. Untuk menuju terciptanya insan kamil di atas, maka pendidikan yang dikembangkan menurut Mendiknas (2006: xix) adalah pendidikan yang memiliki empat segi yaitu : olah kalbu, olah pikir, olah rasa, dan olah raga.

2. Surah al-Hajj ayat 41
"(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan Zakat, menyuruh berbuat yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan ". (QS. 22:47).
Kaitannya dengan tujuan pendidikan sebagai berikut:
1. Mewujudkan seorang yang selalu menegakkan kebenaran dan mencegah kemunkaran.
2. Mewujudkan manusia yang selalu bertawakkal pada Allah.
II. SUBJEK PENDIDIKAN

1. Ar-Rahman ayat 1-4
 
1. (Rabb) Yang Maha Pemurah,
2. Yang telab mengajarkan al Qur'an.
3. Dia menciptakan manusia
4. Mengajarnya pandai berbicara /AI-Bayan
Syarh dan Tafsir singkat
Allah adalah dzat yang Maha Mendidik. Dalam surat ini digunakan kata ar-Rahman salah satu asma` al-Husna yang berarti Maha pemurah. Al-Qur'an adalah firman-firman Allah yang disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW dengan lafal dan maknanya yang beribadah siapa yang membacanya, menjadi bukti kebenaran mukjizat Nabi Muhammad SAW
AI-Bayan berarti jelas. Namun ia tidak terbatas pada ucapan, tetapi mencakup segala bentuk ekspresi, termasuk seni dan raut muka.
Kaitannya dengan Subjek Pendidikan sebagai berikut:
1. Kata ar-Rahman menunjukkan bahwa sifat-sifat pendidik adalah murah hati, penyayang dan lemah lembut, santun dan berakhlak mulia kepada anak didiknya dan siapa saja (Kompetensi Personal)
2. Seorang guru hendaknya memiliki kompetensi paedagogis yang baik sebagaimana Allah mengajarkan al-Quran kepada Nabi-NYA
3. Al-Quran menunjukkan sebagai materi yang diberikan kepada anak didik adalah kebenaran/ilmu dari Allah (Kompetensi Profesional)
4. Keberhasilan pendidik adalah ketika anak didik mampu menerima dan mengembangkan ilmu yang diberikan, sehingga anak didik menjadi generasi yang memiliki kecerdasan spiritual dan kecerdasan intelektual, sebagaimana penjelasan AI-Bayan.

2. Surah. Luqman: 13
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ (13)
”Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.
Dari ayat tersebut dapat kita ambil pokok pikiran sebagai berikut:
1. Orang tua wajib memberi pendidikan kepada anak-anaknya.
2. Prioritas pertama adalah penanaman akidah, pendidikan akidah diutamakan sebagai kerangka dasar/landasan dalam membentuk pribadi anak yang soleh (Kompetensi Profesional).
3. Dalam mendidik hendaknya menggunakan pendekatan yang bersifat kasih sayang, sesuai makna seruan Lukman kepada anak-anaknya, yaitu “Yaa Bunayyaa” (Wahai anak-anakku), seruan tersebut menyiratkan muatan kasih sayang/sentuhan kelembutan dan kemesraan, tetapi dalam koridor ketegasan dan kedisplinan, bukan berarti mendidik dengan keras. (Kompetensi Personal).
3. Surah al-Kahf ayat 66
قَالَ لَهُ مُوسَى هَلْ أَتَّبِعُكَ عَلَى أَنْ تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا (66)
”Musa berkata kepada Khidhr "Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu" (QS. 18: 66)”.
Syarh dan Tafsir singkat
Dalam pertemuan kedua tokoh pada ayat ini diceritakan Nabi Musa yang terkesan banyak menanyakan sesuatu kepada Khidhr yang memiliki ilmu khusus. Sementara jawaban dari Khidhr a.s. menyatakan bahwa Nabi Musa tidak akan sanggup untuk sabar bersamanya. Dan bagaimana Nabi Musa dapat sabar atas sesuatu, sementara ia belum menjangkau secara menyeluruh beritanya.
Kaitan ayat ini dengan aspek pendidikan bahwa seorang pendidik hendaknya:
1. Menuntun anak didiknya
2. Memberi tahu kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi dalam menuntut ilmu,
3. Mengarahkannya untuk tidak mempelajari sesuatu jika sang pendidik mengetahui bahwa potensi anak didiknya tidak sesuai dengan bidang ilmu yang akan dipelajarinya.

III. OBJEK PENDIDIKAN
1. Surah asy-Syu'ara: 214

"Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat"( QS. 26: 214).
Syarh dan Tafsir singkat
Ketika ayat ini turun, Rasul SAW naik ke puncak bukit Shafa, di Mekah, lalu menyeru keluarga dekat beliau dari keluarga besar 'Ady dan Fihr yang berinduk pada suku Quraisy. Semua keluarga hadir atau mengirim utusan. Abu Lahab pun datang, Ialu Nabi SAW bersabda: "bagaimana pendapat kalian, jika aku berkata bahwa:di belakang lembah ini ada pasukan berkuda bermaksud menyerang kalian, apakah kalian mempercayai aku?" mereka berkata: "Ya, kami belum pernah mendapatkan darimu kecuali kebenaran". Lalu Nabi bersabda: "Aku menyampaikan kepada kamu semua sebuah peringatan, bahwa di hadapan sana (masa datang) ada siksa yang pedih". Abu Lahab yang mendengar sabda beliau itu, berteriak kepada Nabi SAW berkata: "celakalah engkau sepanjang hari, apakah untuk maksud itu engkau mengumpulkan kami?" Maka turunlah surah Tabbat Yada Abi Lahab" (HR.Bukhori, Muslim, Ahmad dan lain-lain melalui Ibn Abbas).
Demikianlah ayat ini mengajarkan kepada rasul SAW dan umatnya agar tidak pilih kasih, atau memberi kemudahan kepada keluarga dalam hal pemberian peringatan dan pendidikan

2. Surah ‘Abasa ayat 1-3
عَبَسَ وَتَوَلَّى (1) أَنْ جَاءَهُ الْأَعْمَى (2) وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّهُ يَزَّكَّى (3)
1. Dia (Muhammad ) bermuka masam dan berpaling
2. Karena telah datang seorang buta kepadanya
3. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya dari dosa
Syarah dan tafsir singkat
Ketika itu Rasulullah sedang berdakwah ditengah para pembesar Quraisy dengan harapan mereka masuk Islam, namun kedatangan seorang buta bernama Abdullah bin Ummi Maktum disambut Rasulullah dengan muka masam dan berpaling darinya (cuek), padahal sibuta itu ingin memperoleh pelajaran tentang ajaran-ajaran Islam. Serentak oleh Allah Rasulullah ditegur dengan turunnya surat ini.
Pelajaran yang dapat kita petik adalah:
1. Setiap insan berhak memperoleh pendidikan, tanpa mengenal ras, suku bangsa, agama maupun kondisi pribadi/fisik dan perekonomiannya.
2. Sebagai seorang pendidik harus bijak dalam menghadapi anak didiknya dan tidak membeda-bedakan hanya karena fisik yang tidak sempurna. Misal tingkatkan pula pelayanan pendidikan pada peserta didik yang difabel.

IV. KEWAJIBAN BELAJAR MENGAJAR
1. Surah al-Ankabut: 19-20
أ“Dan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian mengulanginya (kembali)”.
“Sesungguhnya.yang demikian itu mudah bagi Allah. (QS. 29: 99) Katakanlah: "Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya.Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu (QS 29: 20”).
Dari ayat tersebut di atas (al-Ankabut: 20) memerintahkan untuk:
1. Melakukan perjalanan, dengannya seseorang akan menemukan banyak pelajaran berharga baik melalui ciptaan Allah yang terhampar dan beraneka ragam, maupun dari peninggalan lama yang masih tersisa puing-puingnya.
2. Melakukan pembelajaran, penelitian, dan percobaan (eksperimen) dengan menggunakan akalnya untuk sampai kepada kesimpulan bahwa tidak ada yang kekal di dunia ini, dan bahwa di balik peristiwa dan ciptaan itu, wujud satu kekuatan dan kekuasaan Yang Maha Besar


2. Surat al-‘Alaq (ayat 1-5)
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3)
الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (5)
Kaitan dengan pendidikan:
1. Iqra` bisa berarti membaca atau mengkaji. sebagai aktivitas intelektual dalam arti yang luas, guna memperoleh berbagai pemikiran dan pemahaman. Tetapi segala pemikirannya itu tidak boleh lepas dari Aqidah Islam, karena iqra` haruslah dengan bismi rabbika
2. Kata al-qalam adalah simbol transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, nilai dan keterampilan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kata ini merupakan simbol abadi sejak manusia mengenal baca-tulis hingga dewasa ini. Proses transfer budaya dan peradaban tidak akan terjadi tanpa peran penting tradisi tulis–menulis yang dilambangkan dengan al-qalam.
Hubungan agama dan iptek? Secara garis besar, berdasarkan tinjauan ideologi yang mendasari hubungan keduanya, terdapat 3 (tiga) jenis paradigma
1. Paradagima sekuler: paradigma yang memandang agama dan iptek adalah terpisah satu sama lain. Sebab, dalam ideologi sekularisme Barat,agama telah dipisahkan dari kehidupan (fashl al-din ‘an al-hayah). Eksistensi agama tidak dinafikan hanya dibatasi perannya.
2. Paradigma sosialis, yaitu paradigma dari ideologi sosialisme yang menafikan eksistensi agama sama sekali. Agama itu tidak ada, dus,tidak ada hubungan dan kaitan apa pun dengan iptek.
3. Paradigma Islam, yaitu paradigma yang memandang bahwa agama adalah dasar dan pengatur kehidupan.

V. MATERI PENDIDIKAN
1. Surah At-Taubah ayat 122
وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا
قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ (122)
"Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang muKmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapaorang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya".
Syarh dan Tafsir singkat
Ayat ini memberi anjuran tegas (tah}d}>id}) kepada umat Islam agar ada sebagian dari umat Islam untuk memperdalam agama. Dalam S}afwah al-Tafsi>r dikatakan bahwa yang dimaksud kata tafaqquh fi al-di>n adalah menjadi seorang yang mendalam ilmunya dan selalu memiliki tanggung jawab dalam pencarian ilmu Allah.
Dengan demikian menurut tafsir ini dalam sistem pendidikan Islam tidak dikenal dikhotomi pendidikan, karena akan menimbulkan dampak sebagai berikut :
1. Kesenjangan antara sistem pendidikan Islam dan ajaran Islam yang memisahkan antara ilmu-ilmu agama dengan ilmu-ilmu umum (Kuntowijoyo, 1991: 352);
2. Disintregasi sistem pendidikan Islam;
2. Surat Luqman ayat 13
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ (13)
”Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.
Berdasarkan surat Luqman ayat 13 materi pendidikan yang di prioritaskan adalah pendidikan akidah terlebih dahulu, dengan penyampaian lembut dan penuh kasih sayang. kenapa dalam mendidik perlu diutamakan akidah terlebih dahulu? Kenapa tidak yang lain? Jawabnya adalah karena akidah merupakan pondasi dasar bagi manusia untuk mengarungi kehidupan ini. Akidah yang kuat akan membentengi anak dari pengaruh negatif kehidupan dunia.
Setelah akidah anak kuat, orang tua perlu menekankan pendidikan pada aspek ibadah seperti salat, berdakwah dengan memberi contoh terlebih dahulu, seperti mencegah diri dari yang mungkar dan selalu melakukan kebaikan. Setelah itu memberi nasehat kepada orang lain untuk meninggalkan kemungkaran dan mengerjakan kebaikan.
Dan tidak kalah pentingnya adalah mendidik akhlak anak
V. METODE PENDIDIKAN
1. Surat An-Nahl ayat 125
ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ
بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ (125)

“Ajaklah kepada jalan Tuhan mu dengan cara yang bijaksana dan dengan mengajarkan yang baik, dan berdiskusilah dengan mereka secara lebih baik”.
Ada beberapa pelajaran yang dapat kita petik dari ayat ini bahwa metode yang di lakukan dalam proses pendidikan diantaranya:
1. Ceramah
2. Diskusi

2. Surat Al-‘Araf ayat 35

يَا بَنِي آَدَمَ إِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ رُسُلٌ مِنْكُمْ يَقُصُّونَ عَلَيْكُمْ آَيَاتِي فَمَنِ اتَّقَى وَأَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (35)

“Hai anak cucu Adam! Jika datang kepadamu Rasul-rasul sebangsamu yang menceritakan kepadamu ayat-ayat-KU, maka barangsiapa yang bertaqwa dan mengadakan perbaikan, niscaya mereka tidak merasa ketakutan”
Metode cerita / ceramah ini digunakan oleh Rasulullah untuk menyampaikan perintah-perintah Allah.

3. Surat Ar-Rahman ayat 47-48
َ
بِأَيِّ آَلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (47) ذَوَاتَا أَفْنَانٍ (48)
“ Nikmat yang manalagi yang akan kamu dustakan? Kedua surga itu mempunyai serba macam pohon dan buah-buahan”.
Dalam surat Ar-Rahman ayat 47-48 tergambarkan bahwa Tanya jawab merupakan salah satu metode yang digunakan dalam pendidikan.

VI. EVALUASI PENDIDIKAN
Surah al-Baqarah: 31
وَعَلَّمَ آَدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَؤُلَاءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (31)
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman:”Sebutkanlah kepadaKu nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar”.
Proses pendidikan terhadap manusia terjadi pertama kali ketika Allah SWT selesai menciptakan Adam Alaihissalam, lalu Allah SWT mengumpulkan tiga golongan mahluk yang diciptakan-Nya untuk diadakan Proses Belajar Mengajar (PBM). Tiga golongan mahluk ciptaan Allah dimaksud yaitu Jin, Malaikat, dan Manusia (Adam Alaihissalam) sebagai "mahasiswa" nya, sedangkan Allah SWT bertindak sebagai "Maha Guru" nya. Setelah selesai PBM maka Allah SWT mengadakan evaluasi kepada seluruh mahasiswa ( jin, malaikat, dan manusia) dengan cara bertanya dan menyuruh menjelaskan seluruh materi pelajaran yang diberikan, dan ternyata Adam lah (dari golongan manusia) yang berhasil menjadi juara dalam ujian tersebut.

VII. SIKAP-SIKAP INTELEKTUAL
1. Surat Al-Isra’ ayat 36
“Dan janganlah engkau ikuti sesuatu yang tiada padamu pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan isi hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya”.
kritis terhadap permasalahan yang dihadapi
2. Surat Az-Zumar ayat 18
“Maka gembirakanlah hamba-hamba-Ku yang menginventarisasi pendapat-pendapat, lalu mengikuti yang terbaik. Mereka itulah yang memperoleh petunjuk Allah dan mereka itulah kaum intelektual”.
bersedia menerima kebenaran dari mana pun datangnya
3 . Surat Yunus ayat 101
“Katakan: nalarilah apa yang ada di langit dan di bumi. Dan tidaklah berguna segala ayat dan peringatan itu bagi kaum yang tidak percaya”.
menggunakan daya nazhar (nalar) semaksimal mungkin,

DAFTAR PUSTAKA

DEPAG RI, Al-Quran Dan Terjemahnya dengan Transliterasi, Semarang, PT Karya Toha Putra.

Zuhairini dkk, 1991, Filsafat Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta.

Hadari Nawawi 1991, Pendidikan Dalam Islam, Surabaya: Al-Ikhlas.

Shihab, M.Quraish 2001, Tafsir Al-Misbah; Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur'an, Jakarta: Lentera Hati.

Sabtu, 18 Juni 2011

Selasa, 19 April 2011

Sepuluh Asmaul Husna

1. Al Aziz ( yang maha Perkasa , yang maha Menang )
QS. Al Jumuah ; 1

01. Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

2. Al Goffar ( yang maha Pengampun )
Qs. Toha ; 82

082. Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar.

3. Al Basit ( yang Melapangkan Rizki )
QS. Ar Arro’d ; 26

026. Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).

4. An Nafi’ ( Yang Memberi Maaf )
QS. An Nahl : 5 dan QS. Al Fath : 11

005. Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfa`at, dan sebahagiannya kamu makan.

011. Orang-orang Badwi yang tertinggal (tidak turut ke Hudaibiyah) akan mengatakan: "Harta dan keluarga kami telah merintangi kami, maka mohonkanlah ampunan untuk kami"; mereka mengucapkan dengan lidahnya apa yang tidak ada dalam hatinya. Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah jika Dia menghendaki kemudharatan bagimu atau jika Dia menghendaki manfa`at bagimu. Sebenarnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
QS. Al Mu’minun : 21

021. Dan sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar terdapat pelajaran yang penting bagi kamu, Kami memberi minum kamu dari air susu yang ada dalam perutnya, dan (juga) pada binatang-binatang ternak itu terdapat faedah yang banyak untuk kamu, dan sebagian darinya kamu makan,

5. Ar Rouf ( Yang Maha Pengasih )
QS. Al Baqoroh : 143

143. Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.
Ali Imran : 30

030. Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan (dimukanya), begitu (juga) kejahatan yang telah dikerjakannya; Ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh; dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa) Nya. Dan Allah sangat Penyayang kepada hamba-hamba-Nya.

6. Al Bar ( Yang Melimpahkan Kebaikan )
QS. At- Tur 27-28

027. Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab neraka. 028. Sesungguhnya kami dahulu menyembah-Nya. Sesungguhnya Dia-lah yang melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang.

7. Al Hakim ( Yang Maha Bijaksana )
QS. Az Zukhruf ; 84

048. Dan tidaklah Kami perlihatkan kepada mereka sesuatu mu`jizat kecuali mu`jizat itu lebih besar dari mu`jizat-mu`jizat yang sebelumnya. Dan Kami timpakan kepada mereka azab supaya mereka kembali (ke jalan yang benar).
Ali Imran ; 6

006. Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

8. Al Fattah ( Yang Maha Memberi Keputusan )
QS. Saba’ : 26

026. Katakanlah: "Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi keputusan antara kita dengan benar. Dan Dia-lah Maha Pemberi keputusan lagi Maha Mengetahui".

9. Al Adl ( Yang Maha Adil )
QS. An Nahl : 90

090. Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.
Qs. Al – Anbiya : 47

047. Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala) nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan.
Al An’am : 115

115. Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al Qur'an, sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merobah-robah kalimat-kalimat-Nya dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.


10. Al Qoyyum ( Yang terus mmenerus mengurus makhlik-Nya)
QS. Ali Imran : 2

02. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya.
QS. Al Baqoroh : 255

255. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa`at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.

QS. Al Ikhlas : 2

002. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.

Sabtu, 05 Maret 2011

Sabar

MENGENAL SABAR
Sabar adalah pilar kebahagiaan seorang hamba.
Dengan kesabaran itulah seorang hamba akan
Sterjaga dari kemaksiatan, konsisten menjalankan
ketaatan, dan tabah dalam menghadapi berbagai macam
cobaan. Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,
“Kedudukan sabar dalam iman laksana kepala bagi seluruh
tubuh. Apabila kepala sudah terpotong maka tidak ada lagi
kehidupan di dalam tubuh.” (Al Fawa'id, hal. 95)
Pengertian Sabar
Syaikh Muhammad bin Shalih Al 'Utsaimin rahimahullah
berkata, “Sabar adalah meneguhkan diri dalam
menjalankan ketaatan kepada Allah, menahannya dari
perbuatan maksiat kepada Allah, serta menjaganya dari
perasaan dan sikap marah dalam menghadapi takdir
Allah….” (Syarh Tsalatsatul Ushul, hal. 24)
Syaikh Muhammad bin Shalih Al 'Utsaimin rahimahullah
berkata, “Sabar itu terbagi menjadi tiga macam:
1. Bersabar dalam menjalankan ketaatan
kepada Allah
2. Bersabar untuk tidak melakukan hal-hal yang
diharamkan Allah
3. Bersabar dalam menghadapi takdir-takdir Allah
yang dialaminya, berupa berbagai hal yang
menyakitkan dan gangguan yang timbul di luar
kekuasaan manusia ataupun yang berasal dari
orang lain (Syarh Tsalatsatul Ushul, hal. 24)MENGENAL SABAR
abar adalah pilar kebahagiaan seorang hamba.
Dengan kesabaran itulah seorang hamba akan
Sterjaga dari kemaksiatan, konsisten menjalankan
ketaatan, dan tabah dalam menghadapi berbagai macam
cobaan. Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,
“Kedudukan sabar dalam iman laksana kepala bagi seluruh
tubuh. Apabila kepala sudah terpotong maka tidak ada lagi
kehidupan di dalam tubuh.” (Al Fawa'id, hal. 95)
Pengertian Sabar
Syaikh Muhammad bin Shalih Al 'Utsaimin rahimahullah
berkata, “Sabar adalah meneguhkan diri dalam
menjalankan ketaatan kepada Allah, menahannya dari
perbuatan maksiat kepada Allah, serta menjaganya dari
perasaan dan sikap marah dalam menghadapi takdir
Allah….” (Syarh Tsalatsatul Ushul, hal. 24)

Jumat, 11 Desember 2009

Kepemimpinan Nabi

PEMBAHASAN

A. Peradaban Arab Pra Islam
Bangsa Arab pra Islam pada dasarnya sudah merupakan suatu kominitas yang memiliki peradaban yang cukup maju. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya bangunan-bangunan bukti peradaban masa silam. Misalnya bangunan Ka’bah, seping dan piramida.
Bangsa Arab pra islam juga dikenal sebagai bangsa yang memiliki kemajuan ekonomi yang baik. Letak geografis yang strategis membuat islam mudah tersebar kewilayah jazirah Arab.

B. Masa Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.
I. Masa Kepemimpinan Nabi di Makkah
Nabi Muhammad saw seseorang yang membawa ajaraan ketauhidan yang dimana pada waktu itu di Makkah sudah memiliki kepercayaan sendiri, dan Nabi juga dianggap telah merusak keyakinan bangsa Arab yang pada umumnya telah menjadiakan ka’bah sebagai pusat peribadatan dan menjadikan berhala-berhala sebagai objek sembahan. Oleh karenanya bangsa Arab merasa keyakinannya terusik oleh ajaran yang di bawa Nabi Muhammad.
Dakwah Nabi pada saat itu dilakukan melalui dua cara yaitu, sembunyi-sembunyi dan terang-terangaan. Dakwah secara sembunyi-sembunyi ini dilakukan pada istrinya, Siti Khodijah, Ali bin Abi thalib, Zaid bin Haritsah (seorang budak yang dipelihara nabi), Abu Bakar (Orang tua yang dekat dengan nabi).
Dengan perantara Abu Bakar, banyak orang memeluk agama Islam antara lain ; Ustman bin Affan, Zubair bin Awwam, Saad bin Abi Waqqash, Abdurrahman bin Auf, Thalhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidillah bin Jarrah, Arqam bin Abil Arqam, dan beberapa penduduk Makkah lainnya dari kabilah Quraisy. Dengan pusat kegiatan dakwah ini dilakukan di rumah Arqam bin Abi Arqam al Makhzumi.
Sedangkan dakwah secara terang-terangan ini dilakukan secara terbuka, baik kepada penduduk Makkah maupun kepada penduduk lain yang datang ke Makkah untuk melakukan ibadah haji. Dakwah yang secara terang-terangaan itu yang akhirnya mendapat tantangan keras dari bangsa Qurais. Menurut A Syalabi terdapat lima factor yang menyebabkan masyarakat Quraisy menolak dakwah Nabi Muhammad SAW.
a. Masyarakat Quraisy tidak dapat membedakan kenabian dan kerasulan.
b. Nabi menyerukan persamaan hak antara bangsawan dan hamba sahaya.
c. Emimpin Quraisy menolak keras ajaran tentang kebangkitan dan pembalasan di Akhirat.
d. Masyarakat Quraisy bertaqlid pada ajaran nenek moyang.
e. Pemahat dan penjual patung memandang islam sebagai penghalang rizki.
Karena reaksi keras inilah Nabi Muhammad mengungsi ke Habbsyah (Ethiopia) sebagai tempat pengunsian karena raja negeri itu adalah seorang yang adil (tahun kelima setelah kerasulan).

II. Masa Kepemimpinan Nabi di Madinah
Setelah Nabi hijarah ke Yatsrib, Nabi mendapat sambutan dari masyarakat Yatsrib (baik yang sudah memeluk islam ataupun yang belum) dan umat islam yang sudah hijrah terlebih dulu. Adapun langkah-langkah yang dilakukan Nabi Muhammad dalam membangun masyarakat islam di Yatsrib
a. mengubah nama Yatsrib menjadi Madinah.
Perubahan nama ini menggambarkan cita-cita Nabi Muhammad saw, yaitu mebentuk masyarakat Yatsrib yang tertib, maju dan berperadaban.
b. Mambangun masjid
Masjid bukan hanya dijadikan pusat kegiatan ritual saja misal sholat, akan tetapi juga menjadi sarana penting untuk mempersatukan kaum muslimin dengan masyarakat dan musyawarah dalam menghadapi masalah yang terjadi.
c. Membangun kegiatan mu’akhat (persaudaraan).
Kegiatan ini diharapkan nabi, agar persaudaraan dapat meningkatkan kaum muslimin dalam satu persaudaraan dan keluarga antara kaum Muhajirin dan kaum Ansor.
d. Membangun persahabatan dengan pihak non mislim.
e. Membentuk pasukan tentara.
Dengan kerjadian yang demikian kaum Quraisy semakin memenci Nabi karena semakin hari semaki bertambah banyak pengikut Nabi Muhammad saw.
II. A. Piagam Madinah
Menurut sebagian ahli sejarah, Piagam Madinah adalah konstitusi pertama di dunia. Piagam Madinah ini telah menjadi dasar persatuan penduduk Yatsrib (Madinah). Disamping itu penduduk Yatsrib (Madinah) sudah bersepakat untuk menjadiakan Madinah sebagai kota yang terhindar dari keonaran dan binatang serta pohonnya tidak boleh dirusak.

II. B. Perang Damai
Setelah membangun masyarakat Madinah, Nabi Muhammad saw mengadakan hubungan dengan dunia atau kekuasaan lain. Hubungan dalam bentuk perang terjadi antara umat islam dengan kaum musyrikin Quraisy pada tahun kedua setelah hijrah. Perang pertama ini disebut perang badar. Dalam perang ini, umat islam memperoleh kemenangan. Sedangkan internal persatuan Yatsrib (Madinah) sendiri terganggu oleh suku Yahudi Madinah.
Disamping melakukan sejumlah perang, umat islam Madinah juga mengadakan perjanjian dengan kekuatan lain. Diantara perjanjian tersebut adalah perjanjian Hudaibiyah tahun keenam setelah hijrah.

III. C. Pemeliharaan Qur’an
Salah satu kelebihan oang Arab adalah kekuatan hafalan. Dalam kaitannya dengan qur’an, sahabat besar memelihara al qur’an dengan dua cara ; dihafal dan ditulis. Jumlah sahabat yang hafal alqur’an cukup banyak, pada zaman khaifah Abu bakar ketika terjadi perang Yamamah, jumlah sahabat yang gugur berperang sebagai penghafal al Qur’an berjumlah tiga puluh sembilan orang.
kegiatan penting yang dilakukan oleh sahabat pada zaman nabi Muhammad saw adalah pemeliharaan dan pelestarian al qur’an. dan juga Membentuk negara Madinah, membangun masjid, membangun muakhat, dan pemeliharaan al Qur’an merupakan sebagian kecil dari bentuk peradabaan yang pernah dilakukan pada zaman nabi.

KESIMPULAN

Nabi Muhammad terlahir ditengah suatu masyarakat yang pada zaman dasarnya sudah beraqidah, hanya saja karena keterbatasan kemampuan akal, maka terjadilah penyimpangan aqidah. Dan hal itu berlanjut dan berlangsung hingga ratusan tahun.
Kedatangan Nabi Muhammad dengan membawa risalah tentusaja mendapat reaksi keras dari kaum musyrikin Quraisy. Reaksi keras tersebut akhirnya membawa Nabi kepada proses Hijrah.
Proses hijrah yang dilakukan Nabi tanpa disadari, Arab telah melukiskan sejarah peradaban baru dalam dunia yang tentu saja telah memberi warna baru dalam dunia Jazirah Arab dimasa sekarang.
Kota Madinah, Masjidil Kharam, Masjid Nabawi, merupakan bukti peradaban sejarah masa silam yang masih dapat kita saksikan dimasa sekarang.

Kumpulan Hadits ke- Tujuh

1. Hadits tentang Berobat dengan Al Qur’an
Terjemah,
“ Sesungguhnya al Qur’an itu adalah tali Allah (antara Allah dan Hamba Nya) dan cahaya yang terang dan obat yang bermanfat.” (HR. Al Hakim dari Ibnu Abas)
2. Hadits tentang Penghuni neraka karena menafsirkan Al Qur’an tanpa pengetahuan
Terjemah,
“ Seseorang yang menafsifkan tanpa pengetahuan (dalil dam dasar penafsiran Al Qur’an) maka bersiap-siap menduduki api neraka”. (HR. Abu Dawud)
3. Hadits tentang Syariat membersihkan najis dari anjing
Terjemah
“ Apabila anjng menjilati bejana salah seorang diantara kamu, maka cucilah bejana itu tujuh kali, salah satu diantaranya disertai dengan debu”. (HR. Bukhari)
4. Hadits tentang Syariat menggunakan bejana Emas dan Perak
Terjemah,
“ Sesungguhnya orang yang makan dan minum dengan bejan emas dan perak, maka sesungguhnya api neraka jahanam akan gemuruh didalam perutnya”. (HR. Muslim)
5. Hadits tentang Anjuran Menikah
Terjemah,
“ Apabila dating kepadamu oarang yang akhlak dan agamanya merindukanmu (dengan maksud melamar), maka nikahkanlah ia. Jika tidak kamu lakukan, maka akan terjadi fitnah dimuka bumi dan kerusakan yang besar”. (HR. Turmudzi)
6. Hadits tentang Mengurus Jenazah dan pahalanya
Terjemah,
“ Sesungguhnya Nabi saw bersabda ;” Barangsiapa yang ikut mengantarkan jenazah dan ikut menshalatinya, maka dia mendapat pahala satu qirat. Dan barangsiapa yang ikut mengantarkannya sampai selesai (pemakaman), maka dia akan mendapat dua qirat. Sekecil-kecilnya salah satu dari kedua qirat itu adalah seperti gunung Uhud”. (HR. Jamaah)
7. Hadits tentang Syafaat pada jenazah
Terjemah,
“Rasulullah saw, bersabda ;’Tidaklah seorang muslim meniggal dunia dan orang yang ikut menshalati jenazahnya mencapai 40 orang sedangkan dia tidak menyekutukan Allah, maka Allah akan memberikan syafaat padanya”. (HR. Ahmad, Muslim, dan Abu Dawud)
8. Hadits tentang Anjuran bershadaqoh dengan kerabat
Terjenah,
“ Nabi saw, bersabda ; ‘Bersedekah kepada kaum muslimin (selain kerabat) adalah merupakan sedekah (saja). Sedangkan sedekah kepada kerabat mendapatkan dua (kebaikan) yaitu ; menyambung hubungan kefamilian dan bersedekah”. (HR. Ahmad dan Nasai)
9. Hadits tentang Niat Puasa
Terjemah,
“Rasulullah saw, bersabda ; ‘ Barabang siapa yang tidak niat puasa sebelum fajar, maka ia tidak ada puasa baginya”. (HR. Ahmad dan Ashabus Sunan)
10. Hadits tentang Puasa untuk simayit
Terjemah,
“ Sesungguhnya Nabi saw, bersabda ; ‘Barang siapa yang mati dan dia mempunyai utang puasa, maka wali mayat berpuasa untuknya”. (HR. Ahmad dan Saikhan)
Daftar Pustaka
1. Muhammad Basalamah Soleh H.1997, Pengantar Ilmu Al Qur’an. Semarang: Dina Utama Semarang ( DIMAS )
2. Murad Hasan, Syekh. 1422 H/2002 M. Masalah Masalah Aktual, judul asli Fatawaa wat Taujiihaat. Surabaya: Al Miftah

Kumpulan Hadits ke- Enam

1. Hadits Tentang Seruan untuk Shalat
Artinya : Shalatlah kamu sekalian sebagaimana meliahat aku melakukan shalat (HR. Bukhari dan Muslim dari Malik Ibnu Hawaris)
2. Hadits menerangkan Setiap Anak yang Dilahirkan dalam keadaan Suci
Artinya : Setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan suci sampai dia mengucapkan sesuatu yang bisa merubah kesucianya, maka ibu bapaknyalah yang menjadikannya beragama yahudi, Nasrani, atau majusi”. ( HR. Abu Ya’la, Tabroni dan Baikhaki)
3. Hadits tentang cara membersihkan barang yang terkena najis mugholadhoh
Artinya : “ Cara membersihkan seeorang dari kamu apabila dijilat anjing hendaklah dibasuh tujuh kali, salah satunya hendaklah dicampur dengan tanah.(HR. Muslim)
4. Hadits tentang Haji
Artinya : “Hendakl;ah kamu segera menunaikan Haji karena sesungguhnya seseorang tidak akan menyadari suatu halangan yang merintanginya”. (HR. Ahmad)
5. Hadits tentang Pernikahan
Artinya : “ Hai Pemuda-pemuda barang siapa diantara kamu yang mampu serta berkeinginan hendak menikah, hendaklah dia menikah, karena sesungguhnya pernikahan itu dapat merundukan pandangan mata terhadap orang-orang yang tidak halal dilihatnya, dan akan memeliharanya dari godaan syahwat, dan barang siapa yang tdak mampu menikah hendaklah ia puasa, karena dengan puasa hawa nafsunya terhadap perempuan akan berkuarang”. (HR. Jamaah)
6. Hadits tentang Seruan Untuk Ziarah Kubur
Artinya :dahulu saya telah kamu berziarah ke kuburan, sekarang saya {Muhammad}telah mendapat izin untuk berziarah kekuburan ibunya, makaberziarahlah kamu, karena sesungguhnya ziarah itu mengingtkan akhirat. (HR.muslim,abu daud, dan tarmidzi)
7. Hadits Tentang Zakat Fitrah
Artinya : “Tatkala Rasulullah saw, mengutus mu’adz binYaman beliau memerintahkan kepad Mu’adz beritahukanlah kepada mereka (penduduk Yaman) sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepada mereka shadaqoh (zakat) yang diambil dari orang-orang kaya dan diberikan pada orang-orang fakir dikalangan mereka (penduduk Yaman) “ ( HR. Jamaah)
8. Hadits tentang Memuliakan Tamu
Artinya : “ Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhier maka muliakanlah tamumu. (HR. Muslim)
9. Hadits Tentang Memuliakan Tentangga
Artinya : “Barang siapa yang beeriman kepada Allah dan hari akhir maka muliakanlah tetanggamu. (HR. Muslim)
10. Hadits Tentang Wasiat Nabi kepdaa Umatnya
Artinya: “ku tinggalkan untukmu dua perkara, tidak sekali-kali sesat selama kamu berpegang / berpedoman pada keduanya, yakni kitabullah ( Al Qur’an ) dan Sunnah Rasul Nya”. (Al hadits)
Daftar Pustaka
1. Ahmad Muhammad Drs. H. Ulumul Hadits, CV Pustaka. Bandung 2000
2. Aziz Abdul, Drs. Rs. Hadits Ilmu Hadits, Wicaksan. Semarang 1990
3. Abbas sirajudin KH. Empat Puluh Masalah Agama, Pustaka Tarbiyah, Jakarta 1994
4. Mustofa Bisri, K, Arbain Nawawi. Menara Kudus, Semarang
5. Rasjid Sulaiman H. Fiqih Islam. Sinar Baru Algensindo. Jakarta 1994.

Kumpulan Hadits ke- Enam

Kumpulan Haditske- Lima

1. Hadits Tentang Seruan untuk Shalat
Artinya : Shalatlah kamu sekalian sebagaimana meliahat aku melakukan shalat (HR. Bukhari dan Muslim dari Malik Ibnu Hawaris)
2. Hadits menerangkan Setiap Anak yang Dilahirkan dalam keadaan Suci
Artinya : Setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan suci sampai dia mengucapkan sesuatu yang bisa merubah kesucianya, maka ibu bapaknyalah yang menjadikannya beragama yahudi, Nasrani, atau majusi”. ( HR. Abu Ya’la, Tabroni dan Baikhaki)
3. Hadits tentang cara membersihkan barang yang terkena najis mugholadhoh
Artinya : “ Cara membersihkan seeorang dari kamu apabila dijilat anjing hendaklah dibasuh tujuh kali, salah satunya hendaklah dicampur dengan tanah.(HR. Muslim)
4. Hadits tentang Haji
Artinya : “Hendakl;ah kamu segera menunaikan Haji karena sesungguhnya seseorang tidak akan menyadari suatu halangan yang merintanginya”. (HR. Ahmad)
5. Hadits tentang Pernikahan
Artinya : “ Hai Pemuda-pemuda barang siapa diantara kamu yang mampu serta berkeinginan hendak menikah, hendaklah dia menikah, karena sesungguhnya pernikahan itu dapat merundukan pandangan mata terhadap orang-orang yang tidak halal dilihatnya, dan akan memeliharanya dari godaan syahwat, dan barang siapa yang tdak mampu menikah hendaklah ia puasa, karena dengan puasa hawa nafsunya terhadap perempuan akan berkuarang”. (HR. Jamaah)
6. Hadits tentang Seruan Untuk Ziarah Kubur
Artinya :dahulu saya telah kamu berziarah ke kuburan, sekarang saya {Muhammad}telah mendapat izin untuk berziarah kekuburan ibunya, makaberziarahlah kamu, karena sesungguhnya ziarah itu mengingtkan akhirat. (HR.muslim,abu daud, dan tarmidzi)
7. Hadits Tentang Zakat Fitrah
Artinya : “Tatkala Rasulullah saw, mengutus mu’adz binYaman beliau memerintahkan kepad Mu’adz beritahukanlah kepada mereka (penduduk Yaman) sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepada mereka shadaqoh (zakat) yang diambil dari orang-orang kaya dan diberikan pada orang-orang fakir dikalangan mereka (penduduk Yaman) “ ( HR. Jamaah)
8. Hadits tentang Memuliakan Tamu
Artinya : “ Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhier maka muliakanlah tamumu. (HR. Muslim)
9. Hadits Tentang Memuliakan Tentangga
Artinya : “Barang siapa yang beeriman kepada Allah dan hari akhir maka muliakanlah tetanggamu. (HR. Muslim)
10. Hadits Tentang Wasiat Nabi kepdaa Umatnya
Artinya: “ku tinggalkan untukmu dua perkara, tidak sekali-kali sesat selama kamu berpegang / berpedoman pada keduanya, yakni kitabullah ( Al Qur’an ) dan Sunnah Rasul Nya”. (Al hadits)
Daftar Pustaka
1. Ahmad Muhammad Drs. H. Ulumul Hadits, CV Pustaka. Bandung 2000
2. Aziz Abdul, Drs. Rs. Hadits Ilmu Hadits, Wicaksan. Semarang 1990
3. Abbas sirajudin KH. Empat Puluh Masalah Agama, Pustaka Tarbiyah, Jakarta 1994
4. Mustofa Bisri, K, Arbain Nawawi. Menara Kudus, Semarang
5. Rasjid Sulaiman H. Fiqih Islam. Sinar Baru Algensindo. Jakarta 1994.

Kumpulan Hadits ke- Empat

1. Hadits Tentang Sunnah
Artinya :
“ Barang sipa yang menciptakan sunnah (jalan / tradisi) yang baik maka ia akan mendapatkan pahalnya, dan pahala orang yang melanjutkannya tanpa dikurangi sedikitpun. Dan barang siapa yang menciptakan sunnah (jalan / tradisi) yang buruk, maka ia akan memperoleh dosanya, dan dosa orang yang mengikutinya tanpa dikurangi sedikitpun. (HR. Muslim)
2. Hadits Tentang Dzalim
Artinya :
“ Dari Abu Dzar al Ghifari ra. dia berkata , rasulullah saw telah menyampaikan apa yang diterimanya dari Tuhan; wahai hamba Ku, Saya telah mengharamkan penganiayaan atas diri Ku, dan Saya haramkan pula itu terjadi antara kalian. Oleh sebab itu kalian jangan saling zalim mengzalimi. (HR. Muslim)
3. Hadits Tentang
Artinya :
“ Dari Abu Said al Khudri ra. dia berkata Rasulullah saw. Telah bersabda : ‘ kalian jangan menulis apa-apa yang keluar dariku. Barang siapa yang menulis sesuatu yang keluar dariku selain al Qur’an, maka hendaklah ia menghapusnya. (HR. Muslim)
4. Hadits Tentang Ucapan
Artinya :
“ Tulislah ! Demi Dia ( Allah ) yang dari ku berada dibawah kekuasaan Nya. Tidak ada sesuatupun yang keluar dari mulutku melainkan kebenaran. (HR. Al Damiri)
5. Hadits Tentang mengingat-ingat
Artinya :
“ Bantulah hafalanmu itu dengan catatanmu. (HR. Turmudzi, dari Abu Hurairah)
6. Hadits Tentang disuruh Menulis
Artinya :
“ Dari Abu Hurairah ra. dia berkata, bahwa Abu Syah memohon pada Rasul,” Wahai Rasul tuliskanlah (hadits) untuk saya, lalu Rasul menyeru (wahai para sahat) tuliskanlah untuk dia”. (HR. Ahmad)
7. Hadits Tentang Musyarokah
Artinya ;
“ Dari Abi Hurairah ra. rasulullah saw, bersabda : Allah telah berfirman : Aku adalah adalah orang ketiga dari dua orang yang melakukan musyarokah, selama salah seorang diantara keduanya tidak berhianat kepada temannya. Apabila salah seorang berhianat, maka Aku keluar dari musyarokah mereka berdua”. (HR. Abu Dawud, dishahihkan oleh hakim)
8. Hadits Tentang shalat yang tidak diterima
Artinya ;
“ Tiga orang yang tidak akan diangkat (tidak diteriama) shalatnya sejengkalpun dari kepalanya. Yaitu, orang laki-laki menjadi imam suatu kaum dan mereka tidak meyukainya; seorang istri yng semalaman membuat suaminya marah karenanya; dua bersaudara yang saling bermusuhan”. (HR. Ibnu Majah)
9. Hadits Tentang Nikah
Artinya ;
“ Dari Aisyah ra. sesungguhny Rasulullah saw, bersabda, ‘ sesungguhnya nikah yang paing agung berkahnya adalah yang ringan pembiayaannya”. (HR. Abu Dawud)
10. Hadits Tentang Talak
Artinya ;
“ Nabi saw, bersabda,’ Allh tidak menghallakan sesuatu yang lebih dimurkahi dari pada Talak” (HR. Abu Dawud)

Daftar Pustaka
1. Amin , Ahmad, Etika ( Ilmu Akhlak ) (terjmahan) Farid Ma’ruf, dari Al – Akhlak. Jakarta : Bulan Bintang, 1975
2. Bek, al – Hasymi. Mukhtar al-Ahadis al Nabawy Mesir : 1948
3. Bukhari, Imam. Shahih Bukhari Mesir : Maktabah Al Nashiyah
4. Murad Hasan, Syekh. 2001. Masalah-masalah Aktual, terjemahan dari Fataawaa wat Taujiihaat Surabaya : Al Miftah, cetakan I

Kumpulan Hadits ke- tiga

1. Hadits tentang orang yang bersabar menerima cobaan dari Allah SWT.
Artinya “
Allah berfirman “ tiada balasan bagi seorang hamba Ku yang telah saya ambil kembali kekasihnya di dunia, kemudian ia merelakannya dengan mengharap pahala dari Ku selain surga ( sebagai pembalasannya ) ( HR. Bukhori )
2. Hadits tentang orang yang menangis karena takut kepada Allah
Artinya “
Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata, Rasulullah saw, bersabda “ tidak akan masuk neraka, oarng yang menangis karena takut kepada Allah. ( HR. Tirmidzi )
3. Seorang Istri beriman yang mendapat ridho dari suaminya.
Artinya “
Dari Ummu Salamah ra. ia berkata, Rasulullah saw bersabda” siapapun seoarang perempuan ( beriman ) yang meninggal dunia sementara suaminya meridhoinya, maka ia masuk surga. ( HR. Tirmidzi )
4. Keutamaan membaca Al Qur’an
Artnya “
“ Ibnu Umar ra. berkata, bersabda Nabi saw “ tidak boleh seorang menginginkan apa yang di punyainya oleh lain orang dalam dua macam. Pertama, seoarang yang diberi Allah pengertian kepandaian tentang Al Qur’an maka dipergunakan dan dikajinya sepanjang hari dan malam. Kedua seorang yang diberi Allah kekayaan harta maka digunakan sededkah sepanjang hari dan malam. ( HR. Bukhori Muslim )
5. Buah Iman kepada Takdir.
Artnya”
“ Sunggu menakjubkan perkara oarang mukmin itu perkaranya semua baik, dan itu tidak ada pad seorangpun selain orang mikmin, jika mendaptkan kegembiraan bersyukur, itu baik baginya dan jika ditimpa kesusahan bersabar, itupun baik baginya.
( HR. Muslim )
6. Buah Iman kepada Malaikat.
Artinya”
Apbila Allah mencintai seorang hamba-Nya. Ia memberitahu Jibril bahwa Allah SWT mencintai fulan. Dan menyuruh Jibril untuk mencintainya, maka Jibrilpun mencintainya. Jibril memberitahu para penghini langit bahwa Alla SWT mencintai fulan dan menyuruh mereka juga itu mencintainya, maka penghuni lagit mencintainya. Kemudian ia diterima diatas bumi. ( HR. Al Bukhari )
7. Mengimani wujud Allah SWT.
Artinya”
“ semua bayi yang dilahirkan dalam keadaan fitrah, ibu bapaknyalah yang menyahudikan, menkristenkan atau yang memajusikannya. ( HR. Bukhari Muslim )
8. Rukun Islam
Artinya “
“ Islam didirikan atas lima dasar. Yakni 1. Bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhmmad adalah hamba dan rasul-Nya. 2. Mendirikan Sholat. 3. Menyalurkan zakat. 4.Puasa romadhon dan 5. Beribadah haji. ( HR. Bukhari Muslim )
9. Calon Penghuni Neraka
Artinya”
Dari Haritsah bin Wahab ra. ia berkata aku telah mendengar Rasulullah saw. Bersabda “ Perhatikanlah, aku memberitahukan Anda tentang ahli neraka, yaitu setiap orang yang berhati keras, bertabiat keras lagi sombong. ( Muttafakun’alaih )
10. Keadaan calon penghuni surga ketika dialam Barzah.
Artinya”
“Apabila jenazah diletakan didalam keranda mayit, lalu diusung oleh orang-orang lelaki diatas pundak mereka, jika jenazah itu saleh, maka ia berkata, ‘bergegaslah kalian membawa aku ( kepemakaman ). ‘apabila jenazah itu bukan jenazah orang yang saleh, maka ia berkata ‘ Aduh celaka aku! Kemana kalian membawa aku pergi. ‘suara itu dapat didengar oleh segala sesuatu kecuali manusia. Andaikan manusia dapat mendengar suara jenzah itu, maka ia akan pingsan,” ( HR. Bukhari )
Daftar Pustaka
1. Misbakhul Minir. Ilmu dan Seni. Binawan. Semarang cetakan I tahun 2005
2. Al Shaykh Muhammad bin Shalih Riyadh. Prinsip-prinsip Dasar Keimanan.
3. Abu Izza Maulana. Neraka dan Surga. Karya Agung. Surabaya.2002

Kumpulan Hadits bagian kedua

1. Hadits tentang Menutupi Aib Orang Islam
Artinya :
“ Barang siapa yang menutupi (aib) orang islam, maka Allah akan menutupi (aib)nya kelak dihari kiamat. (HR. Muslim)
2. Hadits tentang Lima Perkara yang merupakan Fitrah
Artinya :
“ Abu Hurairah ra. meriwayatkan, ia berkata Rasulullah saw. Bersabda, ‘lima perkara merupakan fitrah (kebersihan) yaitu : memotong rambut dalam, khitan, memotong rambut jenggot, memotong rambut ketiak, dan memotong kuku”. (HR. Jamaah)
3. Hadits tentang Hukum Suap
Artinya :
“ Rasulullah saw, memperingatkan seorang pegawai yang sibuk dengan pekerjaan dan dia mengambil suap dari manusia. Beliau berkata ‘barangsiapa yang kami pekerjakan pada suatu pekerjaan dan kami berikan rizqi padanya, yakni kami berikan kepadanya penghidupan (gaji), maka apa yang dia ambil setelah itu adalah penghianatan”. (HR. Abu Dawud)
4. Hadits tentang Toharoh
Artinya :
“diriwayatkan dari Nabi saw, sesungguhnya beliau bersabda, “Bersucilah! sesungguhnya islam itu agama yang suci”. (HR. Ibnu Hibban)
5. Hadits tentang Tentang kemaksiatan dengan Terang-terangan
Artinya :
“Rasulullah saw. Mengancam orang-orang (yang melakukan kemaksiatan) dengan terang-terangan dengan sabdanya.’Setiap umatku dimaafkan kecuali orang-oarang yang melakukan maksiat dengan terang-terangan”. (HR. Muttafaqun’alaih)
6. Hadits tentang Hukum Penggunaan Sutra
Artinya :
“ Dari Ali ra. dia berkata, ‘Nabi saw. Mengambil sutra dan beliau pegang ditangan kanannya dan menggabil emas beliau berkata, ‘Sesungguhny kedua ini adalah haram bagi laki-laki dari umatku. ‘dalam suatu riwayat, halal untuk perhiasan wanita mereka”. (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Nasai)
7. Hadits tentang Barang Temuan
Artinya :
“Rasulullah saw, ditanya tentang barang temuan yang ditemukan di lintasan jalan, yakni tidak dalam reruntuhan bangunan. Beliau mengatakan, umumkan satu haul (satu tahun). Bila kamu telah menemukan orang yang krhilangan, maka berikanlah ia kepadanya dan apabila tidak kamu temukan maka ia adalah untukmu”. (HR. Bukhari Muslim)
8. Hadits tentang Hukum mandi Junub
Artinya :
“Sayidina Ali ra. berkata, saya mendengar Rasulullah saw, bersabda. “Barang siapa yang meninggalkan temapat satu rambutpun yang tidak dibasuh dengan air ketika mandi junub, maka Allah akan menjadikan begini dan begini dari api neraka”. (HR. Ahmad)
9. Hadits tentang Larangan Shalat
Artinya :
“ Dari Aisyah ra. ia berkata, saya mendengar Rasulullah saw, bersabda.’Janganlah sahalat dihadapan makanan dan tidakpula dengan menahan kencing dan buang air besar”. (HR. Ahmad dan Muslim)
10. Hadits tentang Tantang Kufur
Artinya :
“tidaklah seorang menuduh kufur kepada yang lain dan tidaklah ia menuduhnya dengan kefasikan melainkan tuduhan tersebut kembali kepada dirinya jika yang dituduh itu tidak seperti yang dikira”. (HR. Muttafaq Alaihi)

Daftar Pustaka
1. Murad Hasan, Syekh. 1422 H/2002 M. Masalah Masalah Aktual, judul asli Fatawaa wat Taujiihaat. Surabaya: Al Miftah
2. Nuh Muhammad. Ust, LC. Tejemahan dari Ihya’Ulumudin, Bahaya Lisan. Mitrapress

Kumpulan Hadits

BAB I
PENDAHULUAN
Segala puju bagi Allah tuhan semesta alam, dengan sifat kesempurnaan-Nya telah menciptakan manusia disertai dengan potensi yang ada pada dirinya. Dan telah menjadikannya sebagai kholifah. Salam sejahtera semoga terlimpah arahkan kepada nabi Muhammad saw insane termulia. Dengan kepribadian dan budi pekertinya yang luhur.
Ucapan syukur tidak henti-hentinya kami panjatkan karena dengan izinNya kami dapat menyusun dan menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul tentang beberapa macam hadits . semoga makalah ini dapat menjadi sumber pembelajaran bagi para pembaca karena hadits merupakan pedoman hidup bagi uamat islam.
Dan tujuan kami menyusun makalah ini untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Hadits Tarbawi.
Kami menyadari makalah ini jauh dari sempurna, kritik dan saran yang membangun semagat kami sangat harapkan. Mudah-mudahan makalh in dapat bermanfaat.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Hadits Tentang Perintah Berdakwah
Terjemah
“ Dari Abi Burdah berkata Nabi saw, mengutus kakakku Abu Musa dan Mu’adz ke Yaman, lalu beliau bersabda : hendaklah kamu bersikap memberikan kemudian jangan mempersulit, dan hendaklah kamu jadikan (mereka) gembira, jangan engkau takut-takuti, dan hendaklah kamu berdua saling terbuka dan saling bersuka hati.dan jangan bertentangan. (HR. Bukhari Muslim)
2. Hadits Tentang Perlunya Berdakwah amar Ma’ruf nahi Mungkar
Terjemah
“ dari Said al Khudri ra. ia berakata, aku mendengar Rasulullah saw bersabda : “siapapun diantara kamuyang melihat kemungkaran, hemdaklah mengubahnya dengan tangan atau kekuasaanya. Apabiala tidak mampu dengan cara ini, maka hendaklah menggunakan lisannya. Apabila dengan cara itu tidak mampu maka hendaklah dengan hatinya. Demikian itu (cara yang terakhir) adalah termasuk selemah-lemah iaman. (HR. Muslim)
3. Hadits Tentang Perintah Kedua Orang Tua Terhadap Anak Untuk Mengerjakan Shalat
Terjemah
Dari Amr bin Syu’ab dari ayahnya dari Kakaknya ia berkata : Rasulullah saw bersanda ; “ Perintahkan anak-anakmu untuk mengerjakan shalat sejak berusia tujuh tahun dan ketika uasia mereka suadah mencapai sepuluh tahun, pukulah jika mereka enggan melakukan shalat”. (HR. Abu Dawud)
4. Hadits Tentang Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Terjemah
Dari Sa’ad bin Abi waqash, ia berkata : Rasulullah saw bersabda ; “ Sesungguhnya lebih baik bagimu meninggalkan ahli waris dalam keadaan kecukupan daripada meninggaalkan mereka dalam keadaan yang menjadi beban orang lain (lemah)”. (HR. Bukhari)
5. Hadits Tentang Berlaku Adil dan Benar
Terjemah
Dari Abdullah Ibnu Amr Ibnu ‘Ash ia berkata; Rasulullah saw bersabda ; “Sesungguhnya oarang-orang yang berlaku adil disisi Allah akan berada dipundak cahaya disebelah kanannya, yaitu oarang yang adail adalah mereka yang berlaku adil dalam mengambil keputusan hokum dan berlaku adilterhadap sesuatu yang diamanatkan kepadanya”. (HR. Muslim)
6. Hadits Tentang Kejujuran
Terjemah
Dari Abdullah bin Mas’ud ia berkata dari Nabi saw, beliau bersabda : ssungguhnya kejujuran itu memabawa kepada kebaikan (ketaatan) dan kebaikan itu membawa ke Surga. Dan seseorang membiasakan dirinya berkata benar sehingga ia dicatat disisi Allah sebagai orang yang benar (siddiq). Dan dusta membawa kepada kemaksiatan, sedang kemaksiatan membawa ke Neraka. Dan seseorang suka berdusta sehingga dicatat disisi Allah sebagai pendusta”. (HR. Bukhari Muslim)
7. Hadits Tentang Pergaulan Sesama Muslim
Terjemah
Dari Abu Hurairah ra. berkata : bersabda Rasululluh saw ; “seseoarang muslim adalah saudara oarang muslim, tidak boleh dikhianati (ditipu), tidak boleh diustai, tidak boleh dibiarkan dihianati orang. Semua hak seorang muslim kepada sesama orang muslim haram : kehormatanya, harta bendanya, dan darahnya. Takwa adalah disisni (sambil menunjuk ke dada). Cukup kalau ia menghina saudaranya sesama muslim. (HR. Turmudzi)
8. Hadits Tentang Makanan Halal dan baik
Terjemah,
“ Dari Migdam ra. dan Nabi saw, beliau bersabda : tidak ada makanan yang dimakan seseorang yang lebih baik daripada usahanya dan sesungguhnya nabi Daud AS. Selalu makan dri usahnya sendiri’. (HR. Bukhari dan Nasi)
9. Hadits Tentang anjuran Mencari Ilmu
Terjemah,
Rasulullah saw, bersabda : jadialah kamu orang pandai, orang belajar, orang mendengar, atau orang yang cinta. Dan janganlah kamu menjadi orang kelima (selain empat tersebut diatas) maka kamu akan binasa”. (HR. Baihaki)
10. Hadits Tentang Usah untuk Dunia dan Akhirat
Terjemah,
“Dari Anas ra. Berkata, Rasulullah saw, bersabda ; tidak baik oorang yang meninggalkan dunia untuk kepentingan akhirat saja atau meninggalkan akhirat untuk kepantingan dunia saja, tetapi harus memperoleh keduaduanya, karena kehidupan dunia menghantarkan kamu menuju akhirat, oleh karena itu jangan sekali-kali kamu mejadi beban orang lain”. ( HR Asakir)
Daftar Pustaka
1. Toha Habib M. Drs. H, MA. Qur’an Hadits, Semarang : 2004